Peternak Unggas Jateng Tuding Program BNPT Jadi Pemicu Naiknya Harga Telur

Telur ayam di Semarang jadi Rp31 ribu per kilogram

Semarang, IDN Times - Para peternak unggas yang tergabung dalam Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kendal menuding langkah pemerintah yang terburu-buru menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada masyarakat telah menyebabkan para agen telur mengalami kepanikan. 

1. Agen telur panik karena ada rapelan penyaluran BNPT

Peternak Unggas Jateng Tuding Program BNPT Jadi Pemicu Naiknya Harga TelurIlustrasi petugas Kantor Pos memotret warga untuk data bukti penerima bantuan sosial tunai (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Efeknya, menurut Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kendal, Suwardi, para agen tidak siap dengan permintaan pasar sehingga harga telur di tingkat pedagang dipermainkan oleh sejumlah oknum tertentu. 

"Yang jelas karena penyaluran BPNT dirapel tiga bulan jadinya para agen telur ini semuanya panik. Mereka tidak siap dengan permintaan pasar sehingga harga telurnya mengalami kenaikan," kata Suwardi kepada IDN Times via telepon, Rabu (24/8/2022). 

Baca Juga: Penyebab Harga Telur Naik di Semarang Tembus Rp30 Ribu per Kilogram

2. Naiknya harga telur juga akibat permainan oknum pedagang

Peternak Unggas Jateng Tuding Program BNPT Jadi Pemicu Naiknya Harga TelurIlustrasi Ayam petelur dalam kandang baterai (Dok. Animal Friends Jogja)

Suwardi menyebutkan gejolak harga telur kini bermunculan di sejumlah daerah. Naiknya harga telur juga terjadi di wilayah koperasinya yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kota Semarang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Magelang. 

Suwardi mengatakan karena para agen tidak siap dengan permintaan pasar tinggi makan dimanfaatkan oknum-oknum pedagang dengan menaikkan harga telur di pasaran. 

Padahal di sisi lain, menurutnya, harga telur di tingkat peternak relatif stabil. Pihaknya menyatakan para peternak unggas mematok harga telur sebesar Rp26 ribu per kilogram. Selain itu, jumlah produksi juga masih berlimpah. 

3. Produksi telur ayam masih 1.100 ton per hari

Peternak Unggas Jateng Tuding Program BNPT Jadi Pemicu Naiknya Harga TelurIlustrasi Pengiriman Telur Ayam. (IDN Times/Sunariyah)

Lebih lanjut, ia menjelaskan total produksi telur ayam di wilayah Kendal sendiri sebanyak 280 ton per hari. Meski begitu untuk cakupan seluruh Jawa Tengah, total produksi telur ayam mencapai lebih dari 1.100 ton per hari. 

"Kalau di tingkat peternak, harga telurnya gak naik kok. Situasi saat ini kan gara-garanya ada pemberian BNPT. Peternak unggas sendiri masih menjual telur Rp26 ribu per kilo. Tapi kalau di pasaran sudah Rp31 ribu ya akibat ada permainan dari oknum pedagang. Apalagi penjualannya juga turun karena semua warga sudah dapat BNPT yang di dalamnya juga ada telurnya," tegasnya. 

4. Harga telur sudah naik lagi jadi Rp31 ribu

Peternak Unggas Jateng Tuding Program BNPT Jadi Pemicu Naiknya Harga TelurPedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang belum menjual minyak goreng curah kemasan Minyakita. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara itu, Setyoning, seorang pedagang telur Pasar Karangayu mengaku lonjakan harga telur terjadi dua hari terakhir. Sama seperti yang dikatakan Suwardi, naiknya harga telur karena pasokan berkurang akibat adanya program bantuan dari pemerintah sehingga banyak telur yang diborong.

"Naiknya sejak dua hari karena bantuan dari pemerintah itu toh. Sebelumnya sudah Rp27 ribu. Sekarang sudah Rp31 ribu," paparnya. 

Baca Juga: Mentan soal Harga Telur Ayam Melonjak: Tanya ke Mendag

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya