Ratusan Napi Lapas Kedungpane Belajar Mandikan Jenazah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pengelola Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang terus berupaya memperbanyak ilmu agama bagi para narapidana setempat.
Bahkan, 200 narapidana yang menghuni lembaga pemasyarakatan terbesar di Jawa Tengah tersebut diajak untuk belajar memandikan jenazah.
Baca Juga: Tato Bukti Cinta Dihapus, Andre dan 100 Napi Kedungpane Hilangkan Tato
1. Napi Kedungpane bisa meningkatkan ketaqwaan selama di lapas
Dengan dipandu oleh Kyai Sakdulloh Ash Shodiqi dari Pondok Pesantren Manba'ul Huda, para narapidana pun satu persatu mempraktekan cara memandikan jenazah di Masjid At-Taubah Lapas Kedungpane.
Maskur salah satunya. Seorang narapidana kasus pencurian tersebut mengaku belakangan ini mulai belajar memperdalam agama Islam untuk meningkatkan ketaqwaan selama mendekam di sel tahanan.
"Dan Alhamdulillah semenjak di sini banyak hikmah yang saya dapatkan. Saya juga sudah bisa mengimami teman-teman yang ikut salat jenazah," kata Maskur, Rabu (12/2).
Baca Juga: Tato Bukti Cinta Dihapus, Andre dan 100 Napi Kedungpane Hilangkan Tato
2. Napi kasus pencurian: Paling gak dikit-dikit bisa belajar agama Islam
Ia mengaku banyak manfaat selama memperdalam agama di dalam lapas. Ia mendapat banyak perubahan perilaku terutama dalam memahami aturan-aturan dalam agama Islam.
"Kalau hari ini saya lagi ikut belajar tata cara memandikan jenazah. Saya sudah dua tahun lebih menjalani pidana di sini. Paling gak sedikit-sedikit sudah bisa mendalami agama Islam," bebernya.
3. Pengelola lapas berharap setiap napi bisa merubah perilakunya jadi lebih baik lagi
Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas IA Kedungpane, Dapat Sembiring beralasan para narapidana dibekali pengetahuan agama agar berubah menjadi lebih baik saat bebas nanti. Salah satunya ibadah Syariah, Aqidah Ahlak, Tauhid, dan Fardhu Kifayah.
"Kita berikan pembinaan seperti tata cara memandikan dan mensalatkan jenazah. Dimana nanti ketika mereka bebas bisa mereka terapkan di lingkungannya," ujarnya.
"Kegiatan seperti ini tentu kita laksanakan terus, agar mental mereka menjadi lebih baik lagi ketika bebas nantinya," jelasnya.
Baca Juga: LP di Daerah Overload, Terpidana Seumur Hidup Dipindah ke Kedungpane