Sahur Keliling Bareng Shinta Nuriyah di Gereja Gedangan Semarang

Jadi perekat kebersamaan antar umat beragama

Semarang, IDN Times -Gereja Paroki Santo Yusuf Gedangan, Semarang, kedatangan tamu istimewa memasuki pertengahan Ramadan. Tamu istimewa itu adalah Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid,  istri almarhum Presiden Keempat Indonesia, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Shinta berkunjung saat waktu sahur, Sabtu (18/5). Mantan ibu negara itu pun menggelar acara sahur bareng umat Katolik di gereja yang ada di Jalan Ronggowarsito, kawasan Kota Lama, Semarang, tersebut. 

Baca Juga: Ikut Rayakan Ramadan, Jemaat Gereja Santo Barnabas Bagi-bagi Takjil 

1. Seribu jemaah lebih sahur bersama Shinta Wahid

Sahur Keliling Bareng Shinta Nuriyah di Gereja Gedangan SemarangIDN Times/Fariz Fardianto

Seribu lebih orang ikut sahur bareng Shinta Wahid. Tidak hanya jemaat gereja Katolik, umat dari lintas agama juga larut dalam acara tersebut. Termasuk dari GP Anshor dan Banser. Di hadapan ribuan orang yang hadir, Shinta mengingatkan sebagai saudara sebangsa dan setanah air sudah semestinya saling menghormati dan saling menghargai. 

"Jangan memfitnah, apalagi menyebarkan berita bohong atau hoax hanya karena perbedaan politik dan pilihan," kata Shinta.

Dia melanjutkan setiap perbedaan, termasuk perbedaan dalam berpolitik, harus disikapi secara arif.  Jangan sampai perbedaan menjadi benteng pemisah antara satu dengan yang lainnya. Batas perbedaan dimaknai sebagai ruang silaturahmi untuk semakin mendekatkan.

"Kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan itu. Kita satu bangsa yang berbeda-beda, tetapi tetap satu. Jangan sampai perbedaan membuat bangsa ini terpecah belah," ujar dia. 

Baca Juga: 5 Alasan Bulan Ramadan Dapat Menjadi Bulan Penuh Toleransi

2. Shinta Wahid minta hasutan negatif dihentikan

Sahur Keliling Bareng Shinta Nuriyah di Gereja Gedangan SemarangDok. IDN TImes

Lebih lanjut, Shinta meminta semua hal yang berkaitan dengan hasutan agar dihentikan secepatnya. Dia mengaku tidak pernah lelah untuk menyemai dan menyebarkan kebaikan antar umat beragama. Wujud nyatanya adalah dengan menyapa para kaum papa, umat lintas iman lainnya, untuk merayakan keberagaman saat Ramadan.

Bagi Shinta, sahur keliling menjadi kegiatan yang tidak pernah dilewatkan setiap tahun. Setidaknya sudah dua puluh tahun Shinta menyambangi orang-orang yang terpinggirkan, mulai dari tukang becak, pemulung, dan pedagang pasar. Dia juga selalu mengajak pastor dan suster menyantap hidangan berbuka puasa maupun sahur.

"Kegiatan sahur keliling seperti ini sudah saya lakukan selama 20 tahun sejak Gus Dur menjadi Presiden," jelasnya. 

 

3. Shinta Wahid ikon persaudaraan sejati

Sahur Keliling Bareng Shinta Nuriyah di Gereja Gedangan SemarangInstagram.com/awesome_phototrip

Romo Yohanes Rasul Edi Purwanto, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang (KAS),  menyambut gembira kedatangan Shinta Wahid dalam acara sahur bersama di Gereja Gedangan. Dia menilai Shinta merupakan simbol pemersatu.

"Ibu Shinta itu ikon persaudaraan sejati," ujar dia. 

Gereja Gedangan, menurutnya, sejak ratusan tahun mempunyai andil besar bagi kemerdekaan Indonesia. Mendiang Monsinyur Albertus Soegijapranata yang turut berjuang mengusir tentara kolonial memanfaatkan gereja sebagai bungker sekaligus tempat tinggalnya.

"Soegijapranata sebagai uskup pertama di Semarang ikut pindah ke Yogyakarta saat Ibukota pindah ke sana. Beliau juga memerintahkan pengibaran bendara merah putih tepat setelah Presiden Soekarno memproklamirkan kemerdekaan," jelas Edi.

 

Baca Juga: 7 Pernyataan Sikap Jaringan Gusdurian soal Maraknya Kasus Kekerasan Beragama

4. Sahur bareng menjadi perajut kebersamaan antar warga pasca Pemilu

Sahur Keliling Bareng Shinta Nuriyah di Gereja Gedangan SemarangIDN Times/Fariz Fardianto

Sementara itu, Romo Eduardus Didik Chahyono, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (HAK-KAS), berharap acara sahur bareng di Gereja Gedangan menjadi penguat sekaligus merajut kebersamaan antar warga pasca Pemilu.

"Setelah Pemilu, hendaknya kita kembali bersama-sama membangun negeri ini. Kami bersyukur acara sahur bersama Ibu Shinta dan tausiah kebangsaan ini berjalan aman, lancar dan menggembirakan," ujar Didik.

Topik:

Berita Terkini Lainnya