Selama PPDB, Disdik Klaim Sekolah Negeri Tak Kekurangan Murid

Tapi separuh lulusan SMP disalurkan ke swasta

Semarang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah mengklaim dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tahun ini, tak ada satu pun sekolah negeri yang akan kekurangan murid. 

1. Kekurangan murid dapat diakali dari alokasi dari sistem PPDB

Selama PPDB, Disdik Klaim Sekolah Negeri Tak Kekurangan MuridANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Sekretaris Disdikbud Jawa Tengah, Sulistyo mengungkapkan sekolah negeri yang kekurangan murid dapat diakali dengan menampung anak-anak yang tidak diterima di sekolahan favorit.

"Jadi, kalau ada sekolah negeri yang kekurangan murid kan kita otomatis mendapat anak yang disalurkan melalui sistem PPDB dalam jejaring online. Kalau pun masih ada yang kurang beberapa kelas, itu hanya di kawasan pinggiran saja," ujar Sulistyo kepada IDN Times, Selasa (9/7).

Baca Juga: Zonasi PPDB Ricuh, Kadisdik Jateng Didesak Mundur

2. Kapasitas sekolah negeri tak mampu menampung semua lulusan SMP

Selama PPDB, Disdik Klaim Sekolah Negeri Tak Kekurangan MuridIDN Times/Imam Rosidin

Pihaknya mengatakan daya tampung sekolah negeri di Jawa Tengah tahun ini 249.088 orang. Sedangkan, lulusan SMP dari data yang dihimpun pihaknya yakni sebanyak 540.010 orang.


Dengan kapasitas yang terbatas, katanya, Pemprov Jateng memastikan calon siswa yang gagal lolos ke sekolah negeri, akan disalurkan ke sekolah swasta.
 
"Makanya nanti hampir separuhnya akan disalurkan ke swasta. Karena selama ini sekolah negeri enggak bisa menampung semua lulusan SMP. Kita merasa kewalahan karena jumlah SMA/SMK yang ada saat ini hanya sekitar 301 sekolahan," akunya.

3. Anggaran sewa server didapat dari dana patungan sekolah

Selama PPDB, Disdik Klaim Sekolah Negeri Tak Kekurangan MuridIDN Times/Fariz Fardianto

Untuk pelaksanaan PPDB sendiri, pihaknya terbantu dari kerja sama dengan Telkom. Pihaknya mengakui bahwa dana operasional sistem PPDB selama ini didapat dari iuran setiap sekolah negeri dengan nilai bervariasi.

"Kita pakai dana sekolah, lalu digunakan untuk menyewa sistem servernya dari Telkom. Untuk besarannya, kita kurang tahu karena yang mengurus dari pimpinan dinas langsung," kata Sulistyo.

Baca Juga: PPDB Online Kacau, Ganjar Akui Sistemnya Memang Rumit

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya