Sepenggal Kenangan Manis Sutopo di Mata Jurnalis Jateng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Semarang, IDN Times- Sosok Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho telah tiada, Minggu 7 Juli 2019. Mantan peneliti BPPT itu menghembuskan napas terakhirnya di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok setelah berjuang keras melawan kanker paru stadium IV B yang menggerogoti fisiknya.
Namun siapa sangka, posisinya sebagai penyambung lidah bagi media massa di Indonesia, menyimpan kenangan manis. Kenangan tersebut salah satunya terekam dalam benak para jurnalis yang bertugas di Jawa Tengah.
1. Temui langsung awak media di Press room
Baca Juga: Berprestasi Sejak SD, Begini Sosok Sutopo BNPB di Mata Sang Ayah
Suryo Wicaksono, yang jadi reporter Stasiun Berita Antara TV masih mengingat jelas pertemuan terakhirnya dengan almarhum. Ketika itu tepat 6 Maret 2019, kesibukan awak media yang berada di Press Room Provinsi Jawa Tengah seketika berhenti tatkala diberi tahu oleh Sarwa Pramana, sebagai Kepala BPBD Jateng.
"Saat itu beliau datang ke Pemprov dengan maksud menemui Pak Sarwa. Nah, Pak Sarwa menyampaikan bahwa Pak Topo mau mampir ke press room," kata Suryo kepada IDN Times, Senin (7/7).
Tak lama kemudian, sosok yang dinantikan pun muncul. Sutopo yang kala itu memakai jaket hijau tua menyapa para jurnalis di depan pintu press room. Satu persatu mereka memberi salam hangat kepada Sutopo.
"Terus Pak Topo bilang, wah enak ya di sini pada kumpul-kumpul, ruangannya dingin," akunya seraya menirukan kata-kata almarhum.
Pak Topo lalu bilang selamat bertugas. Kemudian pamit mau pulang. Tapi sebelum beliau balik kanan, teman-teman minta izin wawancara soal bencana. Salah satunya berkaitan sama Merapi," sambungnya.
2. Almarhum dikenal cekatan menyampaikan perkembangan Merapi
Baca Juga: Awal Bulan, Gunung Merapi Keluarkan Wedhus Gembel
Sesi wawancara singkat bareng almarhum itulah yang terus terekam dalam memorinya. Suryo mengatakan almarhum merupakan sosok yang cekatan. Serta selalu berusaha memberikan data-data terkini mengenai situasi kebencanaan di Gunung Merapi.
Editor’s picks
"Ya, menurutku Pak Topo (orangnya) jos. Pas dimintai wawancara, beliaunya gak menolak sekalipun. Langsung dihadapi dengan data yang komplit," cetusnya.
Meski begitu, dalam sesi wawancara tersebut, Suryo melihat penampilan fisik almarhum sedikit berbeda dengan sebelumnya. Fisik almarhum kelihatan agak miring. Perubahan fisik tersebut sama persis dengan apa yang pernah disampaikan almarhum lewat Instagram pribadinya.
Rupanya, kanker paru yang menjalar ke seluruh tubuhnya telah merubah penampilan fisiknya. Saat berjalan, tulang punggungnya miring ke kiri.
3. Sempat memuji kawan karibnya: Pak Sarwa legenda BPBD Jateng
Baca Juga: Kemarau Panjang, BPBD Jateng Minta Warga Hindari 5 Perilaku Ini
Saat wawancara selesai, almarhum sempat melontarkan satu pujian untuk seseorang yang selama ini berkawan karib denganya. "Bagaimanapun juga Pak Sarwa itu legenda BPBD Jateng". Pujian itu datang lantaran keduanya selama ini kerap berkolaborasi menyampaikan data-data teraktual mengenai perkembangan kebencanaan di Jawa Tengah.
"Saya masih ingat betul kata-kata itu," ujar Suryo.
Tak disangka itulah pertemuan terakhirnya dengan almarhum. Sosoknya yang ramah, murah senyum dan sangat baik kepada siapapun berhasil menyita perhatian awak media.
Pertemuan itu ditutup dengan sesi foto bareng almarhum. Beberapa jurnalis ikut berfoto ria dengan berbagai pose.
4. Satu kata buat Pak Sutopo: Informatif!
Kenangan serupa membekas pula dalam ingatan Afiati. Perempuan yang jadi jurnalis online di Semarang itu mengaku sedih ketika mendapat kabar almarhum meninggal dunia di China. "Sedih itu pasti, beliau figur Kapusdatin yang sebenarnya. Informatif," kata Seli, sapaan akrabnya.
Seli pun ikut berfoto ria dengan almarhum di kantor Propinsi Jateng. "Waktu itu udah miring badannya, waktu ditanya juga jawab, jelasin kalau kankernya sudah nyebar, tulang belakangnya miring," tandasnya.
Baca Juga: Sutopo: Morfin Tidak Mempan Menahan Sakitnya Kanker...