Tes Pakai PCR, BPOM Pastikan Dendeng dan Bakso di Semarang Bebas dari DNA Babi

BPOM juga rutin cek ke pasar dan swalayan

Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menyatakan telah melakukan pengecekan pada makanan dendeng dan bakso yang dijual para pedagang di Ibu Kota Jateng. 

Pengambilan sampel dua produk makanan itu dilakukan di beberapa pasar tradisional dan swalayan Hypermart. 

1. Dendeng dan bakso aman dari campuran daging babi

Tes Pakai PCR, BPOM Pastikan Dendeng dan Bakso di Semarang Bebas dari DNA BabiIlustrasi bakso (instagram.com/baksogatelcirebon)

Menurut Kepala BPOM Semarang, Sandra Maria Pilhomena Linthin, pengecekan dilakukan petugasnya guna memastikan kualitas dua produk makanan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar makanan halal. 

"Kami selalu rutin mengetes kualitas makanan yang dijual di pasar-pasar maupun tempat toko modern seperti Hypermart. Kita lakukan pengujian makanan halal, apakah ada DNA babi yang dicampurkan pada produk dendeng yang beredar selama ini, untuk bakso juga sering kita uji laboratorium. Nah, hasilnya dendeng dan bakso di wilayah Semarang tidak ada yang ditambahkan dengan daging babi. Dan untuk wilayah Jawa Tengah sampai saat ini juga masih aman," kata Sandra kepada IDN Times, Kamis (30/3/2023). 

Baca Juga: Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar Semarang

2. BPOM rutin turun ke pasar seminggu sekali

Tes Pakai PCR, BPOM Pastikan Dendeng dan Bakso di Semarang Bebas dari DNA BabiPenampakan jajanan takjil yang menjalani uji klinis oleh petugas BPOM Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Upaya pengecekan berkala, katanya kerap dilakukan petugasnya seminggu sekali. Ada sekitar tiga petugas BPOM yang rutin blusukan ke toko modern dan pasar untuk menelusuri seperti apa saja kelayakan bahan makanan yang dijual kepada konsumen. 

Ia mendorong masyarakat berperan aktif melaporkan kepada BPOM jika menemukan bahan makanan yang dicampur daging babi. Sebab, aduan dari masyarakat akan sangat membantu petugasnya untuk memperdalam penyelidikan ke tingkat suplier bahan makanan yang bersangkutan. 

"Kalau ada aduan masyarakat, mohon disampaikan ke kami. Kami akan lakukan pemeriksaan secepatnya," tutur Sandra.

3. Pengecekan juga dilakukan pada obat-obatan

Tes Pakai PCR, BPOM Pastikan Dendeng dan Bakso di Semarang Bebas dari DNA Babiilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kewaspadaan, tambahnya juga dilakukan petugasnya pada produk obat-obatan yang beredar di pasaran. Selain obat-obatan rentan dicampuri tambahan enzim babi, pihaknya juga memperkirakan pada bagian cangkang kapsul obat berpotensi tercampur zat dari unsur babi. 

"Kandungan obat juga ada yang ditambahkan enzim babi. Cangkang kapsul juga potensi ditambahkan campuran babi. Makanya, kita rutin cek laboratorium menggunakan alat pengujian DNA focine. Pengujian dikerjakan di dalam laboratorium. Alat yang dipakai berupa PCR yang biasa untuk tes COVID-19. Hasilnya bisa diketahui dalam sehari," tutupnya. 

Baca Juga: BPOM Perintahkan Stop Obat Sirop Praxion Penyebab Gagal Ginjal Akut

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya