Diikuti 12 Negara, Festival Topeng IMF 2020 di Solo Digelar Virtual

IMF 2020 disiarkan di Youtube

Solo, IDN Times - Ada yang berbeda dari pergelaran seni Internasional Mask Festival (IMF). Festival yang biasanya digelar diatas panggung dengan ribuan penonton yang datang, namun tahun ini IMF 2020 digelar secara virtual melalui channel di Youtube.

Para penonton tidak perlu bedesak-desak, dan bisa duduk manis di rumah sembari menonton pertunjukan berskala internasional tersebut.

Baca Juga: Punya Pengaruh Besar, 3 Makam Keramat di Solo Kerap Dikunjungi Pejabat

1. Ditampilkan live di Youtube

Diikuti 12 Negara, Festival Topeng IMF 2020 di Solo Digelar VirtualIDN Times/Larasati Rey

Untuk pertama kalinya IMF 2020 digelar secara virtual, dengan mengusung tema 'Face Mask f Global Society', bermakna pada topeng sebagai salah satu penyalur nilai-nilai penting dalam kehidupan manusia, khususnya di Indonesia. Seperti diketahui, topeng adalah artefak seni yang sudah dikenal manusia sejak zaman prasejarah. Dengan usianya yang menembus batas, seni topeng telah mampu untuk ditempatkan menjadi sebuah karya yang agung dan sakral.

Karya senin yang digelar secara daring pada 19-20 Juni 2020 pukul 17.00-21.00 WIB ini bisa ditonton secara gratis melalui platform Youtube SIPA Festival.

2. Tampilkan senian dari dalam dan luar negeri

Diikuti 12 Negara, Festival Topeng IMF 2020 di Solo Digelar VirtualIDN Times/Larasati Rey

Direktur IMF, Irawati Kusumoasri mengatakan virtual event IMF 2020 sendiri diikuti 13 kabupaten/kota di Indonesia. Serta menampilkan delegasi dari 12 negara, yakni Korea, Bhutan, Zambia, Belgia, Perancis, Equadir, Jepang, USA, New Zealand, Malaysia, dan Singapore. Para penampil akan menyajikan hasil karya seninya selama 2 malam, mulai tanggal 19-20 Juni 2020.

"Panggung IMF 2020 akan terasa begitu dekat dengan Anda semua. Bahkan tidak perlu datang ke panggung nyata, karena kami sudah membangun panggung pada ruang-ruang kaca magis milik Anda. Cukuplah di rumah, dan panggung IMF 2020 yang akan menghampiri," ujarnya saat pembukaan event IMF 2020, Jumat (19/6).

3. Jangkau penonton lebih luas

Diikuti 12 Negara, Festival Topeng IMF 2020 di Solo Digelar VirtualIDN Times/Larasati Rey

Jika pada tahun sebelumnya, gelaran IMF hanya bisa dinikmati bagi penonton yang datang langsung ke lokasi pertunjukkan, kini dengan adanya konsep virtual ini penonton lebih menjangkau di berbagai wilayah. Para penonton bisa dengan leluasa menonton pertujukan IMF tanpa harus datang ke lokasi.

Salah seorang penonton IMF asal Yogyakarta, Fitria Yusuf (30) mengaku senang bisa menikmati seni pertunjukan sembari duduk santai di rumah. Menurutnya menonton lewat media daring lebih mudah dan enak bila dibandingkan dengan melihat langsung. Meski begitu, ia mengaku ada atmosfer yang kurang saat melihat pertujukan secara virtual.

"Ini kan lihat seperti kita lihat video biasa gitu, kayak ada sesuatu yang kurang gitu. Kalau melihat langsung kita lebih menikmati dan fokus pada pertujukannya, selain itu atmosfer panggung juga lebih terasa, itu yang kita cari," ungkapnya.

International Mask Festival (IMF) merupakan acara tahunan berskala internasional yang mengusung konsep pertunjukkan seni topeng dan pameran kerajinan topeng. Di bawah naungan SIPA Community, IMF diadakan setiap tahunnya di Kota Solo, Jawa Tengah. Acara inipertama kali dicetuskan oleh Dra. Irawati Kusumorasri dengan nama IIMF (Indonesia International Mask Festival),yakni pada tahun 2014.Namun selama beberapa tahun belakangan, IIMF berganti nama menjadi IMF seperti yang dikenal oleh masyarakat Solo hingga saat ini.

Baca Juga: Jenderal Hoegeng Polisi Jujur dan dua Tokoh Jateng Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya