Fakta Baru Masjid yang Terancam Disita Bank, Umat Kumpulkan Bantuan

Masjid Riyadhul Jannah Sukoharjo jadi agunan 

Sukoharjo, IDN Times – Kasus sengketa tanah Masjid Riyadhul Jannah yang berlokasi di Dusun Bangsri Cilik, RT 3 / RW 1, Kriwen, Sukoharjo, Jawa Tengah yang terancam disita oleh bank BPR Central International, Solo kini sudah memasuki titik terang. Berkat media sosial banyak warga muslim yang membantu untuk melunasi hutang masjid tersebut.

Baca Juga: Masjid di Sukoharjo Terancam Disita Bank, Diagunkan Rp400 Juta

1. Dilunasi dengan dana sumbangan umat

Fakta Baru Masjid yang Terancam Disita Bank, Umat Kumpulkan BantuanIDN Times / Larasati Rey

Ketua Takmir Masjid Riyadhul Jannah, Sri Mulyono mengaku lega kerena banyak pihak yang membantu untuk menyelesaikan permasalahan agunan di BPR Central International yang mencapai Rp400 juta. Mulyono menceritakan usai viral di media sosial banyak umat muslim dan ormas Islam yang berdatangan ke masjid untuk mengetahui keberadaan masjid, dan kebenaran berita yang ditayangkan.

Setelah mendengar langsung dari masyarakat dan takmir masjid, banyak dari mereka yang menyanggupi untuk membantu melunasi dana agunan di bank.

“Orang-orang yang datang bilang ingin membantu dan akan dibayar oleh perkumpulan muslim, yang membayar agunan tersebut dengan dana sumbangan,” jelasnya saat ditemui Senin (4/11).

2. Ahli waris keluarkan surat kuasa

Fakta Baru Masjid yang Terancam Disita Bank, Umat Kumpulkan BantuanIDN Times / Larasati Rey

Mulyono mengatakan pemilik tanah yakni H. Yatimin Yetnodihardjo telah meninggal sejak tahun 2014 lalu. Kini tanah tersebut diwariskan kepada oleh ahli waris. Karena keterbatasan kemampuan, pihak ahli waris membuat surat kuasa kepada H. Mujiman selaku ketua umum Masjid Riyadhul Jannah.

Surat kuasa tersebut berisi pembentukan kepanitiaan penghimpunan dana dari para muhsinin untuk menyelamatkan masjid Riyadhul Jannah, dimana masjid tersebut berdiri menjadi agunan kredit di BPR Central International Solo, serta mengurus proses wakaf tanah beserta masjid di KUA Kecamatan Sukoharjo.

“Keluarga sudah menyerahkan masjid ini sepenuhnya ke warga, karena tidak bisa membayarnya,” jelasnya.

Mulyono mengatakan saat ini dana dari bantuan umat muslim dinilai cukup untuk melunasi agunan di bank. Ia juga tak menyangka banyak umat muslim yang begitu simpati terhadap keberlangsungan masjid ditempatnya.

3. Masjid sering digunakan untuk kegiatan warga

Fakta Baru Masjid yang Terancam Disita Bank, Umat Kumpulkan BantuanIDN Times / Larasati Rey

Selain sebagai tempat ibadah yang memiliki kurang lebih 100 an jamaah, Masjid Riyadhul Jannah juga biasa digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan warga, di antaranya pengajian, lomba 17 Agustus, dan juga salat Idul Fitri. Menurut Mulyono, selain memiliki halaman yang luas, masjid tersebut lokasinya strategis yakni di tengah permukiman warga.

“Biasanya untuk kegiatan solat Idul Fitri, halal bihalal, 17 Agustusan, yang digelar tidak hanya satu RT tapi satu RW di sini,” ungkapnya.

Baca Juga: 3 Destinasi Anti Mainstream di Sukoharjo, Cocok untuk 'One Day Trip'

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya