Gibran Bikin Polling Online, Kritik Jam Kick Off Pertandingan Liga 1
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka membuat polling atau jajak pendapat melalui akun @gibran_tweet di Twitter. Polling tersebut sebagai bentuk protes terhadap jam kick off pertandingan Liga 1 yang selama ini diadakan terlalu malam.
1. Pertandingan Malam banyak hal negatif
Dalam postingannya Senin (3/10/2022), Gibran mengkritik jadwal kick off pertandingan yang dimulai pada pukul 20.30 WIB. Putra presiden Joko "Jokowi" Widodo tersebut menganggap jadwal tersebut cukup larut malam dan justru banyak menimbulkan hal negatif.
"Itu sebenarnya sudah lama ngobrol sama mas Azrul (mantan CEO Persebaya Surabaya), intinya kalau pertandingan bola jam segitu itu lebih banyak negatifnya," kata Gibran saat ditemui IDN Times, Selasa (4/10/2022).
Gibran mengaku jika sebelumnya banyak suporter yang mengeluhkan jadwal pertandingan Liga 1. Kendati demikian, pihaknya belum menyampaikan secara langsung protes tersebut ke PSSI.
"Ya nanti disampaikan, sebenarnya yang protes (kick off malam) sudah banyak," katanya.
Baca Juga: Para Suporter Bawa Lilin dan Gelar Aksi Tutup Hidung: Rindu Sepak Bola Damai
2. Polling Gibran memilih jam kick off Sore
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 12.701 warganet yang berpartisipasi dalam polling Gibran.
Editor’s picks
Pada jajak pendapat itu, ia memberikan opsi jam kick off. Yakni mulai dari pukul 15.30 WIB, 19.30 WIB, 20.30 WIB, dan YNTKTS (ya ndak tahu kok tanya saya).
Polling sendiri akan ditutup pukul 23.00 WIB nanti.
"Paling enak pertandingan bola di tv mulai jam berapa?," tulis Gibran di akun twitternya.
Dari hasil polling tersebut, didapat data sebagai berikut;
- Jam 15.30 WIB sebanyak 51 persen
- Jam 19.30 WIB sebanyak 16 persen
- Jam 20.30 WIB sebanyak 2 persen
- YNTKTS sebanyak 32 persen.
3. Jadi momentum perdamaian para suporter fanatik.
Ditanya soal kerusuhan Kanjuruhan, Gibran mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Ia meminta kepada para suporter untuk mengambil hikmah atas kejadian kelam dunia sepak bola Indonesia tersebut.
Menurutnya, saat ini adalah saat yang tepat bagi para suporter untuk bersatu dan berdamai, tidak ada lagi perselisihan atau berbuat di lapangan, demi kemajuan sepak bola di Indonesia.
"Ya momen yang baik juga ya, sudah ditunggu saja, yang penting semua inisiatifnya bagus untuk mempertemukan dan mendamaikan" ujar Gibran
Baca Juga: Psikolog: Suporter Bola dengan Identitas Kelompok Lebih Berbahaya