Gibran Pakai Kalung Rajamala untuk Tolak Bala? Sst... Ini Sejarahnya

Rajamala adalah hiasan perahu buatan Paku Buwono IV

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka beberapa hari terakhir terlihat kerap mengenakan kalung berbentuk Rajamala. Pertama kali dirinya mengenakan kalung tersebut saat beraktivitas di Balaikota Surakarta, pada tanggal 2 Desember 2021 lalu.

Kemudian pada Rabu, (08/12/21), Gibran kembali mengenakan kalung tersebut saat menghadiri pembukaan Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (Mapamnas) XIV.

1. Gibran bantah kalung merupakan jimat

Gibran Pakai Kalung Rajamala untuk Tolak Bala? Sst... Ini SejarahnyaGibran Rakabuming memakai kalung Rajamala. (IDN Times/Larasati Rey)

Ketika ditanyakan, mengenai alasan memakai kalung tersebut, Gibran menampik bahwa kalung yang dipakainya bukan merupakan jimat untuk menolak bala.

Nglarisi (red: membuat laris) UMKM aja, ini buatan UMKM Solo, Mas Gogon, harganya Rp35 ribu. Tidak ada cerita mistis, tolak bala. Cuma nglarisi UMKM saja," ungkapnya.

Baca Juga: Bertemu Gibran, Pemuda Papua Ingin Jaminan Keamanan Saat Belajar

2. Kalung Rajamala produk UMKM Solo

Gibran Pakai Kalung Rajamala untuk Tolak Bala? Sst... Ini SejarahnyaGibran Rakabuming pakai kalung Rajamala. (IDN Times/Larasati Rey)

Gibran mengatakan kalung replikai Rajamala itu merupakan produk UMKM asli dari Solo. Ia mengaku suka membeli atau berbelanja produk UMKM. Selain kalung Rajamala, Gibran juga membeli wayang kulit, aksesoris, topeng, batik, tempat kerupuk, jam tangan kayu, kacamata kayu, dan produk-produk kulit.

"Saya itu mau bikin pameran tapi di luar negeri. Beberapa ada yang saya pakai sendiri, kalau beli batik langsung saya jahit saya pakai sendiri. Kalau souvenir kadang-kadang kalau ada kepala daerah yang berkunjung saya beliin juga produk umkm," katanya.

Gibran menjelaskan bahwa kalung replika Rajamala tersebut bisa menjadi souvenir untuk tamu yang berkunjung ke Solo.

"Bisa jadi souvenir untuk tamu, makanya ini tak ramaikan dulu," ungkapnya.

3. Asal usul Rajamala

Gibran Pakai Kalung Rajamala untuk Tolak Bala? Sst... Ini SejarahnyaGoogle

Rajamala merupakan hiasan (canthik) pada haluan perahu Rajamala yang dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono IV Raden Mas Sugandi (KGPAA MANGKUNAGORO III) pada masa pemerintahan Paku Buwono IV yang memerintah pada tahun 1788-1820.

Canthik itu terbuat dari kayu jati yang berasal dari hutan khusus milik keraton Surakarta yaitu Donoloyo. Konon, ketika ada bangungan keraton yang kayunya perlu diganti saat itu juga, ada pohon jati di hutan Donoloyo yang tumbang. Meskipun canthik Rajamala berbentuk menyeramkan tapi didasari kesaktian tokoh Raden Rajamala yang tak terkalahkan dalam kisah pewayangan dan sebagai simbol untuk menolak bala atau aura negatif.

Perahu Rajamala memiliki ukuran 58,9 x 6,5 meter dan terbilang besar dan perkasa pada masanya. Salah satu bukti kebesarannya adalah ukuran dayung perahunya yang sangat besar. Dayung Rajamala dengan panjang sekitar 6,6 meter masih tersimpan di Museum Keraton Surakata

Semula dimaksudkan untuk menjadi alat transportasi air bagi permaisuri Paku Buwono IV jika ingin pulang ke Madura. Namun, pada akhirnya perahu Rajamala tersebut hanya dipakai hilir mudik Solo--Gresik. Hingga pada masa Paku Buwono VII dibuatlah duplikat canthiknya untuk disimpan di Keraton dan di Museum Radya Pustaka.

Baca Juga: Putra Mangkunegara IX Bertemu Gibran Rakabuming, Ini Yang Dibahas

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya