Gratis, 3000 Takir Jenang Dibagikan Pada Peringatan HUT Kota Solo

Semarak Jenang Sala 2020

Solo, IDN Times - Semarak Jenang Sala 2020 kembali digelar dalam rangka memeriahkan  perayaan Hari Jadi Kota Solo ke-275, Senin (17/2). Sebanyak 3000 takir jenang dibagikan gratis kepada para pengujung yang hadir.

Baca Juga: Pindah ke Solo, Xpressair, Nam Air Layani Rute Kalimantan dan Sumatera

1. Sebanyak 3.000 takir jenang dibagikan gratis

Gratis, 3000 Takir Jenang Dibagikan Pada Peringatan HUT Kota SoloIDN Times/Larasati Rey

Acara Semarak Jenang Sala 2020 ini diawali dengan kirab yang diikuti oleh rombongan Wali Kota Solo, Wakil Wali Kota serta para Muspida. Kirab dengan mengendarai kereta kuda tersebut dari Stadion Sriwedari, Solo menuju Ndalem Djojokusuman, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo.

Terdapat 17 jenis jenang yang dibawa oleh Putra Putri Solo. Sedangkan di lokasi acara terdapat 3000 takir dibagikan gratis kepada masyarakat Solo.

Semarak Jenang Sala 2020 yang digelar diikuti ratusan stan. Mereka perwakilan dari berbagai dinas-dinas di Pemkot Solo, hotel,  pasar-pasar tradisional, kelurahan dibagikan gratis kepada masyarakat Solo.

2. Digelar di Ndalem Djoyokusuman

Gratis, 3000 Takir Jenang Dibagikan Pada Peringatan HUT Kota SoloIDN Times/Larasati Rey

Perayaan Semarak Jenang Sala 2020 ini ditempatkan di lokasi Ndalem Djoyokusuman, lokasi ini dipilih lantaran memiliki filosofi yang khusus. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan arti Djoyokusuman sendiri memiliki arti khusus, yakni Djoyo berarti jaya. Sedangkan kusuma berarti asma atau nama.

Dengan digelarnya Semarak Jenang Sala 2020 di Ndalem Djoyokusuman ini diharapkan dapat memberikan kejayaan kepada Kota Solo kedepanya.

"Artinya adalah upaya kita untuk mengangkat  nama kota Surakarta dengan budaya-budaya yang diwariskan dari leluhur kita," ujar pria yang akrab disapa Rudy tersebut.

3. Jenang memiliki filosofi kehidupan

Gratis, 3000 Takir Jenang Dibagikan Pada Peringatan HUT Kota SoloIDN Times/Larasati Rey

Peringatan HUT Kota Solo selalu disimbolkan dengan makan jenang bersama. Jenang sendiri merupakan makanan khas yang terbuat dari tepung yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa khususnya.

Menurut Wali Kota,jenang memiliki filosofi yang sudah ada sejak jaman dahulu, dari lahir sampai meninggal juga ada jenangnya. Jenisnya beragam, dan masing-masing  juga memiliki makna tersendiri, seperti Jenang Lemu, Jenang Procot, Jenang Sumsum, Jenang Katul, dan lain sebagainya.

"Dari manusia lahir sampai meninggal itu ada jenanganya. Juga ada maknanya,"jelasnya.

Jenang juga hadir dalam setiap kegiatan atau upacara tradisi Jawa, sebagai simbol doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Simbol harapan, persatuan dan semangat masyarakat Jawa.

Baca Juga: Debut Beckham di Manahan Solo, Cetak Gol Perdana Persib Bandung

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya