Kasus Intoleran di Pasar Kliwon, Wali Kota Solo: Usut Tuntas Pelaku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan di Kampung Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo saat acara Midodareni pada Sabtu malam (8/8/2020) lalu. Ia berharap kasus tersebut tidak terjadi lagi di Kota Solo.
Baca Juga: Ricuh di Pasar Kliwon Solo, Tiga Orang Dipukuli, Gusdurian Desak Pelaku Diusut
1. Solo sudah ciptakan suasana toleran
Wali Kota yang akrab disapa Rudy tersebut mengatakan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Solo selalu membangun toleransi kepada umat beragama tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, dan sebagainya.
"Kita kan dari dulu sudah mengumpulkan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, untuk menciptakan iklim yang kondusif di Kota Solo ini," ujarnya Selasa (11/8/2020).
2. Minta kasus pengeroyokan diusut tuntas
Lebih lanjut, Rudy meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas pelaku pengeroyokan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Pihaknya tidak ingin adanya kasus intoleran terjadi lagi, yang dapat menyebabkan perpecahan antar umat.
Editor’s picks
"Untuk itu dengan adanya kejadian kemarin tentunya diusut sesuai dengan aturan hkum yang berlaku," ungkapnya.
Rudy juga berharap kejadian kasus intoleran tersebut menjadi yang terakhir di Solo, ia tidak ingin adanya kejadian lain yang sama, mengingat Kota Solo adalah majemuk yang ditinggali oleh beragam suku, rasa, etnik, dan budaya yang berbeda-beda.
"Kalau ada permasalahan perbedaan pendapat lebih baik kita duduk bersama untuk musyawarah mencari solusi terbaik. Yang paling utama adalah saling menghargai dan menghormati sesama," pungkasnya.
3. Sudah tangkap tujuh pelaku
Hingga Selasa (11/8/2020), Polda Jawa Tengah telah menangkap tujuh pelaku tindak pidana kasus intoleransi yakni pengeroyokan saat acara Midodareni di Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Para pelaku tersebut berinisal BD, MM, MS, ML, RM, BD, dan HD. Tak hanya itu, pihak kepolisian juga telah mengantongi nama-nama pelaku lainnya.
Selain memburu pelaku kasus kekerasan, pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki otak pelaku kasus kekerasan di Mertodranan, Solo tersebut.
Baca Juga: Lima Orang Ditangkap, Polisi Buru Otak Pelaku Intoleransi di Solo