Pelatih Taekwondo di Solo Diduga Lecehkan Muridnya

Korban masih dibawah umur.

Surakarta, IDN Times - Seorang pelatih taekwondo berinisial DS diamankan pihak kepolisian Polresta Surakarta pada Rabu (22/03/2022). DS diduga menjadi pelaku pelecehan seksual sejumlah muridnya.

Baca Juga: Cek Harga Tiket dan Jam Buka Solo Safari, Wajah Baru Jurug Solo Zoo

1. Berawal dari laporan ayah korban.

Pelatih Taekwondo di Solo Diduga Lecehkan Muridnyamirror.co.uk

Koordinator kuasa hukum korban, Widhi Wicaksono, mengatakan jika kasus tersebut berawal dari laporan ayah dari salah satu korban yang mencurigai perilaku anaknya.

Ia mengaku jika korban enggan kembali mengikuti kelas taekwondo dengan DS sebagai pelatihnya, dan tak memberi tahu alasan korban menolak mengikuti les taekwondo.

"Kasus ini bermula saat ayah korban curiga, sebab anaknya beberapa kali tidak mau berlatih kembali. Setelah didesak ayahnya, korban akhirnya mengaku kalau menjadi korban pelecehan. Dari situ mereka langsung mendatangi kantor kami pekan lalu untuk meminta pendampingan hukum," ujar Jumat (24/3/2023).

2. Temukan ada dua korban .

Pelatih Taekwondo di Solo Diduga Lecehkan MuridnyaIlustrasi pencabulan anak laki-laki (Foto: Pos Metro Padang)

Lebih lanjut, Widdi mengaku jika atas permintaan ayah korban tersebut, ia kemudian mencari adanya kemungkinan korban lain dari DS. Dan pada akhirnya, mereka menemukan dua korban lainnya.

"Lalu kami melaporkan kasus ini  ke Unit PPA Satreskrim Polresta Solo, Jumat (17/3/2023) lalu. Dan kami mendapat info dini hari tadi pelaku DS sudah diamankan polisi," jelasnya.

3. Korban masih di bawah umur.

Pelatih Taekwondo di Solo Diduga Lecehkan Muridnyahttps://www.facebook.com/selamanyabucin/

Widhi menjelaskan jika para korban pelecehan seksual masih di bawah umur. Pihaknya juga membuka posko pengaduan di kantor WMP Law Office terkait kemungkinan adanya korban lain dsri DS. Posko aduan tersebut beralamat di Jalan Kahuripan Utama No.12 Sumber, Banjarsari, Solo.

"Karena muridnya cukup banyak ya, ada sekitar 50 orang. Dan dia mengajar bukan hanya di satu tempat  Untuk itu kami membuka posko pengaduan kemungkinan adanya korban lain. Atau bisa langsung mendatangi unit PPA," jelasnya.

"Memang untuk melaporkan kasus ini sulit ya, butuh mental yang kuat. Sebab tiga orang korban yang melapor awal Ini kemarin cukup lama kita yakinkan agar mau speak up. Jadi kita minta orangtua yang aktif," tukasnya.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Solo Hari Ini

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya