Peringati Hari Donor Darah Dunia, Puluhan Wanita Berkebaya Ikut Donor

Ajak beramal sekaligus melestarikan budaya.

Surakarta, IDN Times - Peringati Hari Donor Darah Sedunia di Kota Solo, sejumlah ibu-ibu mengelar aksi donor darah massal di Solo Paragon Mall, Selasa (14/6/2022). Uniknya para pendonor dari kalangan Perempuan Pemimpin Indonesia, GK Center, Kutu Baru Itu Kita, Lions Club Solo Putri, Seknas Jokowi tersebut tersebut memakai pakaian kebaya nasional.

Baca Juga: 14 Juni Hari Donor Darah: Sejarah dan Cara Memperingatinya

1. Jadi ajang sosialisasi berkebaya.

Peringati Hari Donor Darah Dunia, Puluhan Wanita Berkebaya Ikut DonorAksi berkebaya di Hari Donor Darah Sedunia di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Aksi yang bertema Perempuan Berkebaya Peduli Donor Darah juga sebagai upaya untuk melakukan sosialisasi kepaya nasional kepada para masyarakat. Tak hanya pendonor saja, namun para tenaga kesehatan (nakes) dari Palang Merah Indonesia (PMI) Solo juga mengenakan kebaya.

Ketua Panitia Pelaksana, Endang Tri K.Sukarso mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perempuan teehadap budaya nasional sebagai warisan. Di ajang gerakan donor darah yang digelar di mall tersebut juga sebagai upaya mendorong perempuan Indonesia berkontribusi dengan memberikan edukasi. Sekaligus mempromosikan agar mencintai budaya Indonesia dengan memakai kebaya nasional.

"Kegiatan ini dilakukan atas sinergi dengan PMI dan Pemkot Solo dam didukung sejumlah elemen," ujarnya.

2. Jadi ladang amal.

Peringati Hari Donor Darah Dunia, Puluhan Wanita Berkebaya Ikut DonorAksi berkebaya di Hari Donor Darah Sedunia di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Adanya aksi tersebut diapresiasi langsung oleh Sekretaris PMI Solo, Sumartono. Ia mengatakan jika aksi donor darah Perempuan Berbudaya Peduli tersebut bisa menjadi ladang amal bersama.

"Kegiatan ini sangat membantu PMI Solo. Apalagi PMI Solo adalah satu-satunya di Indonesia yang mandiri tanpa APBD tanpa menggelar bulan dana tiap tahun. Jadi ini menjadi ladang amal bersama," kata Sumartono.

Sumartono menambahkan bagi pendonor baru bisa menambah data base pendonor PMI Solo. Karena kebutuhan darah di PMI Solo terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya.

3. Melestarikan budaya Indonesia.

Peringati Hari Donor Darah Dunia, Puluhan Wanita Berkebaya Ikut DonorAksi berkebaya di Hari Donor Darah Sedunia di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu salah satu pendonor, Rusma mendukung kegiatan tersebut, meski baru menjadi pendonor dua kali namun semangatnya untuk terus membantu sangat tinggi.

Ditanya soal kebaya yang dipakai, Rusma mengaku tidak begitu kesulitan jika harus memakai kebaya untuk kegiatan sehari-hari. Ia justru senang, dengan memakai kebaya ia juga turut serta dalam melestarikan budaya Indonesia.

"Ya awalnya sulit, tapi karena sudah terbiasa jadi nyaman saja, kalau berkebaya ini sama aja melestarikan budaya kita ya dan nguri-uri budaya Jawa juga," ujarnya usai mendonorkan darah.

Ia juga berharap wanita-wanita Indonesia mulai membudayakan lagi memakai kebaya karena sudah menjad ciri khas Indonesia terutama budaya Jawa.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Donor Darah, Kenapa Penerima Darah Harus Membayar?

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya