Ketika BJ Habibie Bimbang Terima Posisi Wakil Presiden di Era Soeharto

Sosok Ainun tidak pernah luput dalam perjalanan Habibie

Jakarta, IDN Times - Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie selalu menarik perhatian masyarakat dalam berbagai kesempatan. Sosok Habibie yang lahir dan besar di Pare-Pare Sulawesi Selatan 82 tahun silam, menginspirasi dan mengayomi serta menjadi penenang di tengah hiruk pikuk kondisi politik Indonesia saat ini.

Sosok yang sangat tertarik dengan dunia penerbangan dan pernah menjabat sebagai menteri serta wakil presiden di masa kepemimpinan Soeharto ini, melahirkan banyak karya selama masa jabatannya terutama ketika memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berikut, IDN Times rangkumkan beberapa cerita menarik dari sosok yang akrab dipanggil Eyang Habibie.

1. Bimbang menerima tawaran posisi wakil presiden dari Presiden Soeharto

Ketika BJ Habibie Bimbang Terima Posisi Wakil Presiden di Era SoehartoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Presiden Soeharto meminta B.J. Habibie untuk menjadi wakil presiden dalam Kabinet Pembangunan VII. Soeharto mengatakan kondisi Indonesia pada masa itu sedang banyak masalah sehingga Habibie sangat diperlukan. Di sisi lain, Habibie mengalami kebimbangan karena istrinya Ainun baru saja menjalani operasi dan membutuhkan Habibie untuk mendampingi.

Setelah membicarakan kondisi tersebut dengan istrinya, Ainun meyakinkan bahwa Habibie dibutuhkan negara. Maka dari itu, Habibie akhirnya memutuskan menerima tawaran Soeharto.

2. Melepaskan Timor Timur dari Indonesia

Ketika BJ Habibie Bimbang Terima Posisi Wakil Presiden di Era SoehartoIDN Times/Denisa Tristianty

Pada saat menjabat sebagai presiden Indonesia, satu hal yang menjadi perhatian masyarakat adalah dilepaskannya Provinsi Timor Timur dari bagian kedaulatan Republik Indonesia. Otonomi Timor Timur sebagai salah satu hal yang sangat krusial saat itu, menarik perhatian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Atas usul PBB, Presiden Habibie mengadakan jajak pendapat yang diselenggarakan pada 30 Agustus 1999 dengan pengawasan dari UNAMET (United nations Mission for East Timor) dan diikuti oleh penduduk Timor Timur.

Namun akhirnya, 78,5 persen penduduk Timor Timur sepakat menolak otonomi khusus yang ditawarkan pemerintah. Maka dari itu, MPR RI dalam sidang umum MPR tahun 1999 mencabut TAP MPR No. VI/1978 yang artinya Provinsi Timor Timur secara resmi lepas dari Republik Indonesia.

Di mata sebagian orang, terutama pihak oposisi Habibie, kejadian ini sebagai sisi gelap era kepemimpinan Habibie karena tidak dapat mempertahankan Provinsi Timor Timur tetap sebagai bagian dari Indonesia.

Baca Juga: Kericuhan 21-22 Mei Disamakan dengan '98, Habibie: It's Not True

3. Melahirkan banyak UU dalam kurun waktu jabatan singkat

Ketika BJ Habibie Bimbang Terima Posisi Wakil Presiden di Era SoehartoANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Pada era pemerintahannya, Habibie berhasil memberikan landasan kukuh bagi Indonesia. Habibie berhasil mengesahkan Undang-Undang (UU) Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat. Selain itu Habibie juga berhasil melakukan perubahan UU Partai politik dan yang menjadi karya besar pada era Habibie adalah dia berhasil melahirkan UU Otonomi Daerah.

Undang-Undang yang berhasil disahkan oleh Habibie tentu saja membawa dampak sangat besar untuk situasi dan kondisi Indonesia usai berakhirnya orde baru. Gejolak disintegrasi sisa warisan orde baru berhasil diredam berkat UU Otonomi Daerah.

4. Kisah cintanya menjadi inspirasi anak muda saat ini

Ketika BJ Habibie Bimbang Terima Posisi Wakil Presiden di Era SoehartoInstagram/@bclsinclair

Siapa yang tak tahu dengan sebutan “Si Gula Jawa”? Tak ada yang tidak tahu kisah cinta dari pasangan Presiden ketiga Republik Indonesia B.J Habibie dengan Ibu Negara Ainun Habibie. Romantisme, ketulusan, dan kesetiaan dari pasangan ini menginspirasi banyak orang. Menurut Habibie, dia dan Ainun tidak memiliki rahasia di antara mereka. Hal inilah yang membuat hubungan mereka bahagia. Bahkan dalam berbagai kesempatan, Habibie mengatakan ketika raga sudah terpisah, cinta Ainun kepada Habibie masih bisa dirasakan begitupun sebaliknya.

Bahkan, kisah cinta ini sampai ditayangkan hingga ke layar lebar yang diperankan oleh aktor Reza Rahadian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun. Film ini mendapat apresiasi tinggi dari penonton dan menginspirasi banyak orang.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Dimakamkan di Samping Makam Ainun Habibie 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya