Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran Rupiah

Petani terpaksa panen dini

Tegal, IDN Times - Banjir yang melanda Tegal sejak Selasa (31/12) petang tidak hanya mengepung seluruh wilayah perkotaan, namun juga merendam puluhan hektar lahan bawang merah di Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kecamatan Margadana.

Baca Juga: Tegal Dikepung Banjir, Diguyur Hujan Setengah Jam Air Meluap Selutut

1. Ribuan hektare lahan pertanian terendam air setinggi setengah meter

Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran RupiahIDN Times/ Muchammad Haikal

Ketua Gabungan Kelompok Tani, Akur Tani Jaya Kota Tegal, H Asmawi Aziz mengatakan, hampir seratusan lebih anggotanya melaporkan insiden meluapnya air di ribuan hektare lahan pertanian yang ditanami bawang merah.

Rata-rata, sambung Asmawi, ketinggian air di areal persawahan mampu mencapai setengah meter lebih. Bahkan, tidak sedikit tanaman bawang yang terendam habis hingga ujung daunnya.

2. Air meluap karena minim saluran irigasi

Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran RupiahIDN Times/ Muchammad Haikal

Meluapnya air di lahan pertanian Kelurahan Kalinyamat Kulon disebabkan karena minimnya irigasi. Sebab, dari ribuan hektar lahan pertanian hanya mengandalkan satu salurah irigasi yang volumenya juga sangat kurang.

“Dulu, ada irigasi di sebelah selatan. Tetapi lambat laun irigasi tersebut hilang dan sekarang hanya ada satu di sebelah utara. Sedang air dari selatan ini tidak mengalir karena terhalang talud rel kereta,” kata Asmawi.

3. Petani terpaksa panen dini

Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran RupiahIDN Times/ Muchammad Haikal

Sementara itu, salah seorang petani, Rochmani mengaku hampir setengah hektar lahan yang ditanami bawang merah harus dipanen dini. Mengingat terancamnya kualitas bawang serta banyaknya hama yang terbawa air.

Padahal, seharusnya bawang merah yang telah berusia 48 hari itu baru bisa dipanen pada usia ke 60 hari. Untuk mengantisipasi kerugian, bawang tersebut akan dijual untuk bibit.

“Kalau ditanya kerugiannya berapa ya lumayan. Biaya perawatan selama sepekan saja bisa Rp900 ribu. Belum kalau diserang hama, untuk biaya penyemprotan pestisida satu kali bisa habis Rp300 ribu,” katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Kebakaran Hebat di Tegal, Sekejap Gudang Alumunium Ludes

4. Petani rugi miliaran rupiah

Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran RupiahIDN Times/ Muchammad Haikal

Asmawi menambahkan, dari total anggota Akur Tani Jaya Kota Tegal, hampir keseluruhan mengalami kerugian Rp30 hingga Rp50 juta rupiah. Angka tersebut, belum termasuk dengan biaya perawatan dan jasa tanam para buruh.

“Rugi miliaran, apalagi harga bawang sedang lumayan tinggi. Kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram,” bebernya.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya