Merasa Dilecehkan, Dua Santriwati Adukan Pimpinan Ponpes ke Polisi

Korban sempat sakit karena trauma dan stres

Pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Tahfizul Quran (PPTQ) di Kecamatan Mojosongo, Boyolali, berinisial AZ, diadukan ke polisi oleh dua santriwatinya karena dituduh melakukan pelecehan seksual, Jumat (3/5). Kedua santriwati itu adalah F, 16, dan Z, 16, keduanya warga Gemolong, Sragen.

AZ melakukan pelecehan seksual di kamar mandi dan kamar tidurnya. Diduga dia melakukan perbuatan tidak senonoh bukan hanya kepada ke F dan Z, tapi juga kepada santriwati yang lain.

 

Baca Juga: 8 Tanda Anak Mengalami Pelecehan Seksual, Kenali Cirinya dengan Benar

1. Dicegat di kamar mandi saat hanya mengenakan handuk

Merasa Dilecehkan, Dua Santriwati Adukan Pimpinan Ponpes ke PolisiiStockPhoto

F dan Z melaporkan pelecehan seksual yanag dialaminya ke Polres Boyolali dengan didampingi orang tua dan Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS), Sugiarsi. F menuturkan  sekitar sebulan lalu dia dicegat AZ saat akan keluar dari kamar mandi.

F yang hanya berlilitkan handuk menyuruh AZ untuk minggir. Karena tidak mau pergi, F kemudian berteriak sehingga AZ akhirnya lari. Menurut Sugiarsi, selaku pimpinan pesantren AZ mestinya tahu dia tidak boleh ada di sekitar kamar mandi santri perempuan.

“AZ ini juga pernah menyuruh F membuatkan teh dan mengantarnya ke kamar. Saat F masuk kamar, AZ langsung menutup pintu dan mencoba memangku F. Beruntung F bisa kabur,” ujar Sugiarsi kepada wartawan.

2. Korban sempat sakit karena trauma dan stres

Merasa Dilecehkan, Dua Santriwati Adukan Pimpinan Ponpes ke PolisiAntara Foto

Sementara itu, lanjut Sugiarsi, korban Z mengaku AZ pernah menciumnya secara paksa dan meremas bagian belakang tubuhnya. Atas perbuatan tidak senonoh AZ, kedua santriwati itu merasa sangat tertekan. F bahkan sempat sakit beberapa hari karena stres.

“Setelah kejadian pelecehan itu, F terpaksa pulang pergi dari rumahnya di Gemolong. Dia gak berani mondok (menginap di pesantren) lagi karena trauma. Karena terus kepikiran, akhirnya dia keluar dari pondok,” kata Sugiarsi.

3. AZ mengakui kealahan dan sudah minta maaf kepada korban

Merasa Dilecehkan, Dua Santriwati Adukan Pimpinan Ponpes ke PolisiIDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Kasatreskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, mengatakan polisi akan meminta klarifikasi terlebih dulu dari pihak pengadu sebelum memanggil pihak yang diadukan. Sebab kasus tersebut merupakan delik aduan.

Sementara itu, AZ mengakui semua yang diungkapkan oleh santriwatinya. Namun, perbuatan itu dilakukan atas dasar kasih sayang layaknya orang tua kepada anaknya. Dia mengatakan tidak mempunyai niat untuk melecehkan kedua santriwatinya.

“Saya sudah memberikan penjelasan dan minta maaf kepada santriwati dan orangtuanya. Tapi kalau mereka tetap mengadukan, ya saya pasrah saja. Yang jelas saya tidak berniat melecehkan,” ujar AZ yang mempunyai sekitar 180 santri usia SMP hingga SMA ini.

Baca Juga: Buat Ladies, 3 Cara Menghindari Pelecehan Seksual di Tempat Umum

Topik:

Berita Terkini Lainnya