Industri Tembakau Mendominasi di Kudus, Jumlah Mencapai 73,44 Persen 

Lahan hutan dan pertanian paling sedikit

Kudus, IDN Times - Kabupaten Kudus mendapat julukan kota Kretek bukan tanpa sebab. Pasalnya, dari semua bidang industri, sektor tembakau sangat mendominasi di Kudus.

Baca Juga: BPS Sebut Angka Kemiskinan di Kudus Turun Jadi 6 Persen di 2019

1. Industri pengolahan tembakau menjamur di Kudus

Industri Tembakau Mendominasi di Kudus, Jumlah Mencapai 73,44 Persen Dok. Istimewa

Dari semua sektor, industri pengolahan tembakau mencapai 73,44 persen. Angka itu sebagian lebih di Kudus disokong industri pengolahan tembakau.

Kepala Bappeda Kabupaten Kudus Sudjatmiko mengatakan, untuk bidang lapangan kerja industri pengolahan tembakau paling mendominasi. Yakni mencapai 73,44 persen.

"Sedangkan pengolahan non tembakau tembakau 7,07 persen. Sehingga totalnya sektor tembakau mencapai 80,51 persen," kata dia saat konsultasi publik di pendapa Kabupaten Kudus Kamis (6/2).

2. Sektor kehutanan dan pertanian di Kudus hanya 2,22 persen

Industri Tembakau Mendominasi di Kudus, Jumlah Mencapai 73,44 Persen Ilustrasi petani memanggul gabah usai panen di areal persawahan padi. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Untuk rinciannya, lanjut dia di sektor perdangan di Kudus diangka 5,41 persen. Kemudian di sektor industri diangka 3,46 persen.

Lalu untuk di sektor kehutanan dan periknan di Kudus terbilang rendah. Di sektor itu hanya 2,22 persen.

"Sementara untuk sektor lainnya ada 8,20 persen," ujar dia.

3. Pengangguran di Kudus rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain

Industri Tembakau Mendominasi di Kudus, Jumlah Mencapai 73,44 Persen Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Tentunya, dengan banyak sektor industri di Kudus angka pengangguran terbilang rendah. Yakni hanya diangka 3,15 persen. Sedangkan angka kemiskinan di Kudus diangka 6,68 persen.

"Untuk laju pertumbuhan ekonomi di Kudus diangka 3,24 persen," terang dia.

Meskipun demikian, pemkab terus melakukan upaya untuk pembangunan di Kudus. Di sektor pembangunan manusia, yang dilakukan seperti perbaikan kualitas dan mutu pendidikan, perbaikan pelayanan, dan peningkatan pendapatan rumah rangga perkapita.

"Untuk pertumbuhan ekonomi ini diantaranya peningkatan daya saing investtasi daerah," ungkapnya.

Baca Juga: Kuliner Khas Kudus, Nikmatnya Getuk Nyimut Ditemani Secangkir Kopi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya