Pendapatan Turun Drastis, Sopir Angkot di Kudus Keluh Kesah ke Dishub 

Karena perkembangan ojek online

Kudus, IDN Times - Para sopir angkutan umum atau angkot di Kudus menggelar kegiatan penyuluhan pengusaha dan pengemudi angkot orang dan barang di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Rabu (13/11). Sejumlah sopir pun berkeluh kesah kepada Dishub Kudus.

Apalagi, kondisi penghasilan pendapatan sehari-hari menurun drastis. Penurunan pendapatkan disebabkan karena keberadaan ojek online yang bebas leluasa di Kudus.

Baca Juga: Pasca Bom di Polrestabes Medan, Polres Kudus Perketat Pengamanan

1. Angkutan di Kudus hanya andalkan penumpang buruh rokok

Pendapatan Turun Drastis, Sopir Angkot di Kudus Keluh Kesah ke Dishub IDN Times/Aji

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu sopir Supri. Ia mengaku penghasilan yang Ia dapatkan saat ini menurun drastis. Semestinya dulu bisa mengangkut penumpang dalam sehari bisa mencapai ratusan ribu. Kini tinggal Rp 35 ribu.

“Itupun tidak menentu. Bahkan ada tidak pernah mendapatkan sekali juga pernah,” kata dia.

Menurutnya, saat ini untuk penumpang hanya mengandalkan dari buruh pabrik di perusahaan rokok di Kudus. Sedangkan untuk penumpang pelajar, menurutnya lebih memilih menggunakan transportasi ojek online.

“Dulu pelajar mau menggunakan angkutan umum. Tapi sekarang sudah ndak. Karena mereka lebih memilih ojek online,” lanjut dia.

2. Warga lebih memilih gunakan ojek online

Pendapatan Turun Drastis, Sopir Angkot di Kudus Keluh Kesah ke Dishub IndonesiaInside / Antara

Senada juga diungkapkan oleh, Usmanto salah satu sopir yang lain. Menurutnya, penghasilan mereka menurun. Ia berharap agar persoalan tentang ojek onlone ini ada kejelasan. Sehingga para sopir angkutan umum bisa menghidupi keluarganya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Abdul Halil mengungkapkan bahwa terkait dengan peraturan ojek online hingga kini belum jelas dari pemerintah pusat. Permasalah tersebut, kata dia bukan di Kudus saja. Melainkan terjadi hampir Nasional.

“Karena memang belum ada petunjuk yang jelas dari pemerintah pusat,” katanya.

3. Kondusifitas angkutan umum dan ojek online agar tetap terjaga di Kudus

Pendapatan Turun Drastis, Sopir Angkot di Kudus Keluh Kesah ke Dishub Dok.IDN Times/Istimewa

Oleh karena itu, meskipun demikian ia berharap agar kondusifitas di Kudus tetap terjaga. Baik dari para ojek online dan juga para angkutan umum.

Halil menambahkan, agar dari ojek online lebih tertib dan menjaga keselamatan. Syukur-syukur membuat terobosan untuk penumpag angkutan umum.

“Bisa mengenakan seragam. Tertiba berlalu lintas. Kendaraan yang digunakan juga sesuai. Ini sehingga menjadi daya tarik warga untuk menggunakan transpotasi angkutan umum” pungkasnya.

Baca Juga: Rumah Warga di Kudus Rata Dengan Tanah Diterjang Angin Puting Beliung

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya