Sampah Plastik Disulap Para Ibu Rumah Tangga Jadi Pakaian Karnaval 

Ubah sampah menjadi barang bernilai

Kudus, IDN Times - Ada cara berbeda yang dilakukan oleh para ibu-ibu rumah tangga di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Mereka mengubah sampah plastik untuk dijadikan barang kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.

Dari karya yang memanfaatkan barang-barang bekas ini, para ibu ini mampu memperoleh pendapatan tambahan untuk keluarga mereka.

Hasil pendapat dari memanfaatkan barang bekas itu digunakan untuk meningkatkan perekonomian para ibu rumah tangga.

Baca Juga: Melihat Kerajinan Mangkuk Kayu Manis di Bali, Merambah Pasar Eropa

1. Sampah plastik dibuat menjadi kerajinan tas, pot, dompet hingga pakaian karnaval

Sampah Plastik Disulap Para Ibu Rumah Tangga Jadi Pakaian Karnaval IDN Times/Oetoro Aji

Manajer Rumah Kreasi Agus Sudiati menerangkan, bahwa mayoritas ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan berbagai macam sampah plastik untuk dibuat kerajinan tangan. Mulai dari tas, pot, dompet, hingga pakaian karnaval.

“Sudah banyak sampah plastik yang dibuat berbagai macam barang kerajinan yang memiliki nilai harga jual tinggi,” kata dia.

Menurutnya, ada beberapa tahapan untuk membuat kerajinan dari sampah plastik. Pertama mereka mengumpulkan sampah dari bank sampah yang ada di desa setempat.

Setelah mereka membeli sampah plastik dari bank sampah itu, kemudian mereka buat bersama-sama menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi.

“Prosesnya memang kami mengambil plastik dari bank sampah atau pengepul yang kami beli. Setelah itu sampah-sampah plastik ini kami buat dengan berbagai macam kerajinan yang bernilai ekonomis. Mulai dari tas yang terbuat dari plastik, pot dari plastik, dompet dari plastik, hingga pakaian karnaval dari plastik,” terangnya.

Bahkan, sudah banyak barang hasil dari rumah kreasi yang terjual. Mulai dari sekitar Kudus hingga ke Provinsi Riau. Selain itu juga pemasaran yang dilakukan melalui instansi ke instansi hingga pemasaran melalui media sosial.

2. Harga kerajinan terbuat dari sampah plastik mulai Rp 10 ribu hingga Rp 120 ribu

Sampah Plastik Disulap Para Ibu Rumah Tangga Jadi Pakaian Karnaval booth.inacraftaward,com

Untuk harga, ia patok bermacam-macam. Tergantung jenis dan model kerajinan yang dibuat. Termurah Rp 10 ribu berupa bros dari tutup botol sampai dengan harga Rp 250 ribu berupa tas yang terbuat dari bungkus kopi.

Dengan begitu, ia berharap rumah kreasi yang terdiri dari 30 ibu-ibu itu dapat membantu perekonomian mereka. Apalagi, mayoritas mereka adalah seorang ibu rumah tangga.

“Uang hasil penjualan kita gunakan untuk usaha kreasi dan juga untuk para ibu-ibu. Sehigga dapat membantu perekonomian mereka,” tandanya.

Salah satu ibu rumah tangga Anik mengatakan, sangat membantu ekonomi mereka. Karena selama ini kebanyakan ibu-ibu adalah seorang rumah tangga. Sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi. “Lumayan dapat membantu ekonomi keluarga," kata Anik.

3. Kelola bank sampah sejak tahun 2012 silam, warga diajari memilah sampah

Sampah Plastik Disulap Para Ibu Rumah Tangga Jadi Pakaian Karnaval IDN Times/Oetoro Aji

Sementara itu, Direktur Muria Indah Go Green Ahmad Munaji mengatakan, masyarakat Muria Indah diberikan pelatihan tentang pemilahan sampah. Kepedulian warga muria indah terhadap sampah bermula dengan berdirinya Bank Sampah Muria Berseri sejak Tahun 2012 lalu.

Dengan keberadaan Bank Sampah tersebut, masyarakat diberikan edukasi untuk memilah sampah sendiri. Yakni dengan memasukkan sampah-sampah sesuai jenisnya, sehingga sangat membantu bagi pengurus Bank Sampah dalam memanfaatkan sampah terutama sampah anorganik.

 “Maka kemudian dibentuklah Rumah Kreasi yang mewadahi para penggiat lingkungan untuk mengolah sampah menjadi barang berkah dan bernilai jual tinggi, seperti tas, tikar, souvenir, pot dan lain-lain,” terangnya.

Baca Juga: 8 Ide DIY Kerajinan Unik dari Batu Kerikil, Mudah Buatnya!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya