Longsor Purbalingga, Jalan Terputus 187 Warga Terisolasi

Jalan darurat dibangun hari Ini

Purbalingga, IDN Times - Sebanyak 187 jiwa warga Grumbul Kepyar Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar terisolasi setelah satu-satunya jalan masuk longsor, Minggu (5/1). Longsor dipicu hujan deras beberapa jam sebelumnya.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, 30 Daerah di Jateng Ini Rawan Longsor

1. Longsor terjadi setelah aliran parit meluap ke jalan

Longsor Purbalingga, Jalan Terputus 187 Warga TerisolasiRudal Afgani

Kepala Desa Ponjen, Romidi, mengatakan, hujan deras berjam-jam sebelumya membuat saluran air meluap ke jalan. Ia mengatakan, luapan air setinggi 20 cm membuat jalan yang belum diaspal itu longsor.

"Karakter tanah di sini gembur, jadi ketika terendam air mudah ambrol," kata dia. 

Tebing jalan ini dalam proses pembangunan bronjong untuk menahan tebing. Rencananya, bronjong akan dibuat enam lapis. Namun, baru selesai lima lapis tebing jalan sudah longsor.

"Bronjong tidak kuat menahan beban, jadi tertimbun lumpur," kata dia.

 

2. BPBD kerahkan alat berat

Longsor Purbalingga, Jalan Terputus 187 Warga TerisolasiRudal Afgani

Malam setelah longsor, warga kerja bakti mengevakuasi pohon kelapa yang miring dan menyentuh kabel listrik. Keesokan harinya, warga bersama tim gabungan menggelar kerja bakti membangun jalan darurat. Jalan dibangun menggukan kayu dan bambu.

"Setelah jalan darurat selesai, sepeda motor bisa lewat," ujar dia.

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Fauzi, mengatakan, alat berat dikerahkan untuk mempercepat pemulihan jalan. Jalan yang ambles akan diratakan agar bisa kembali normal.

"Selain itu alat berat juga dikerahkan untuk memperbaiki saluran air agar bisa menampung volume air lebih besar," kata Umar.

3. Bupati pantau langsung pemulihan

Longsor Purbalingga, Jalan Terputus 187 Warga TerisolasiDok.IDN Times/Istimewa

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengunjungi lokasi tanah longsor, Senin (6/1). Di lokasi, Tiwi mengkoordinasikan pimpinan wilayah agar jalan yang terputus bisa segera pulih.

"Karena ini jalan satu-satunya, maka harus segera diatasi, agar aktivitas ekonomi warga dan anak-anak sekolah bisa kembali normal," kata dia.

Ke depan Tiwi meminta kesiapsiagaan ditingkatkan. Ia mengatakan pemerintah daerah telah memiliki peta daerah rawan bencana. Selanjutnya, ia meminta jajaran BPBD dan SAR mengantisipasi bencana agar kerugian bisa diminimalisasi.

"Cuaca tidak bisa kita kendalikan, tetapi kita bisa berikhtiar agar dampak tidak terlalu parah ketika terjadi bencana," kata dia.

Baca Juga: Musim Hujan, Ribuan Desa di Jateng Terdeteksi Rawan Longsor

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya