Pilkada Purbalingga, Kiai 30 Ponpes Sodorkan Nama Ulil Dampingi Tiwi

Kombinasi nasionalis-nahdliyin

Purbalingga, IDN Times - Kiai dari 30 pondok pesantren se-Purbalingga berkumpul di Ponpes Darul Abror, Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Rabu (4/12).

Pada pertemuan yang dihadiri Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, para kiai mengusulkan pencalonan kembali bupati petahana sekaligus mengajukan Ulil Archam, Wasekjen PP GP Ansor, sebagai pendamping pada Pilkada Purbalingga 2020 mendatang.

Baca Juga: Keren! 4 Wisata Alam Ini Hanya ada di Purbalingga

1. Aktif di Ansor, Ulil dinilai memiliki kemampuan mendampingi bupati petahana

Pilkada Purbalingga, Kiai 30 Ponpes Sodorkan Nama Ulil Dampingi TiwiIlustrasi pilkada serentak (kpu.go.id)

Amin Muakhor, koordinator pertemuan ini mengatakan, Ulil dinilai memiliki kapasitas untuk mendampingi Tiwi sebagai bakal calon wakil Bupati Purbalingga. Sebelum menempati posisi Wasekjen PP GP Ansor, Ulil pernah menjadi Ketua GP Ansor Purbalingga. Di struktur PCNU Purbalingga, Ulil menempati posisi Wakil Ketua Tanfidziah.

"Manurut kami Ulil punya kemampuan, dia memulai dari bawah hingga sekarang jadi Wasekjen Ansor pusat," kata Amin usai pertemuan.

2. Kombinasi nasionalis-nahdliyin

Pilkada Purbalingga, Kiai 30 Ponpes Sodorkan Nama Ulil Dampingi TiwiDok. Sekretariat Kabinet RI

Amin mengatakan, kolaborasi antara ulama NU dengan kaum nasionalis telah teruji. Di tingkat nasional, kata dia, ada duet Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin dan di Jawa Tengah ada Ganjar Pranowo dan Gus yasin. Karena itu, para kiai juga menghendaki komposisi yang sama di Purbalingga.

"Sesuai yang disampaikan Kiai Abror Musodiq, bahwa agama yang didukung kekuasaan dia akan kuat. Sementara kekuasaan yang didukung agama dia akan kekal," kata dia.

3. Tiwi usulkan ke pimpinan PDIP

Pilkada Purbalingga, Kiai 30 Ponpes Sodorkan Nama Ulil Dampingi TiwiKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 3 Desembet 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Menanggapi usulan para kiyai ini, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan tak bisa memutuskan karena tidak memiliki kewenangan. Menurutnya, keputusan ada di tangan pimpinan partai. "Saya harus bicarakan dulu dengan pimpinan partai," ujar Tiwi.

Meskipun demikian, Tiwi mengatakan akan menyampaikan usulan para kiai kepada pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kendaraan politik Tiwi, agar menjadi pertimbangan. Sebab, kata Tiwi, pertimbangan para ulama penting untuk kemajuan Purbalingga.

"Sinergitas antara ulama, umaro, dan umat sangat penting untuk pembangunan Purbalingga ke depan," kata dia.

Purbalingga akan menggelar Pilkada serentak tahun 2020. Dyah Hayuning Pratiwi merupakan satu di antara kandidat yang akan maju mencalonkan diri, meskipun enggan menajawab kapan akan mendaftarkan diri. "Masih rahasia," kata dia.

4. Mengawali karir politik sebagai wakil bupati

Pilkada Purbalingga, Kiai 30 Ponpes Sodorkan Nama Ulil Dampingi TiwiIDN Times/Rudal Afgani

Tiwi mengawali karir politik ketika mendampingi Tasdi sebagai wakil bupati. Setelah Tasdi terjaring operasi tangkap tangan KPK dan dijebloskan ke penjara, Tiwi dikukuhkan sebagai Bupati Purbalingga.

Tiwi merupakan anak pertama dari Triono Budi Sasongko, Bupati Purbalingga periode 2000-2005 dan 2005-2010. Triono memiliki nama besar karena dinilai berhasil mengubah wajah Purbalingga melalui pembangunan secara massif.

Baca Juga: Wayang Suket, Kerajinan dari Rumput Khas Purbalingga yang Nyaris Punah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya