Tips Mengatasi Teror Kobra Menurut Kolektor Ular dari Purwokerto

Pelihara King Kobra Merah dari Sumatera

Purwokerto, IDN Times - Teror ular kobra menjadi perbincangan beberapa hari terakhir. Hal ini setelah penemuan ular kobra di permukiman warga.

Menanggapi fenomena ular kobra yang masuk ke rumah warga, Iin Ayu (55), sesepuh komunitas Banyumas Wong Reptil (Bawor) dari Purwokerto mengatakan ular kobra masuk ke rumah warga bertepatan dengan masa menetas ular. Untuk mengantisipasi agar tidak diserang oleh kobra, IIn memiliki beberapa tips menghadapi teror kobra. 

Baca Juga: Warga Tegal Heboh, Pergoki Ular Piton Sedang Memangsa Itik

1. Ular kobra yang masuk rumah biasanya mencari tikus di dapur

Tips Mengatasi Teror Kobra Menurut Kolektor Ular dari Purwokertobritannica.com

Ular yang masuk ke rumah tidak untuk mencelakai manusia, tetapi untuk mencari makanan. Karena itu, ular tidak perlu dibunuh kecuali dalam kondisi membahayakan keselamatan.

"Ular kobra biasanya makan tikus. Itu kenapa ketika ditemukan di rumah biasanya di dapur. Tikus biasanya banyak di dapur," kata dia. memiliki beberapa tips menghadapi teror kobra. 

2. Jangan panik dan membuat gerakan spontan saat melihat ular kobra

Tips Mengatasi Teror Kobra Menurut Kolektor Ular dari Purwokertostock.adobe.com

Ia mengatakan, jika menemukan ular kobra di rumah, hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak panik. Jika sampai panik dan membuat gerakan spontan, maka ular kobra bisa menganggap sebagai ancaman dan berubah agresif.

"Ular kobra sensitif terhadap gerakan. Kalau ada gerakan, ular kobra bisa melihat," kata dia menjelaskan.

3. Jangan sentuh ular kobra dengan tangan kosong

Tips Mengatasi Teror Kobra Menurut Kolektor Ular dari PurwokertoLima baby ular kobra ditangkap petugas Damkar Kota Bekasi di gudang pabrik di KH Agus Salim 22 RT 1 /08, Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (17/12) (Dok. Damkar Bekasi)

Setelah tenang , Iin mengatakan jangan menyentuh ular kobra dengan tangan kosong. Sebab rawan tergigit dan bisa berakibat fatal jika sampat tergigit.

"Pakai alat seadanya di rumah, misalnya sapu atau tongkat kayu. Tapi jangan dibunuh. Boleh dibunuh kalau mengancam keselamatan kita," kata dia.

4. Jangan gerakkan bagian yang digigit ular berbisa

Tips Mengatasi Teror Kobra Menurut Kolektor Ular dari PurwokertoRudal Afgani

Lalu bagaimana saat ular kobra tersebut menggigit manusia? Iin juga memberikan kiat-kiat jika tergigit ular beracun seperti kobra. Ia menyarankan tidak menggerakkan bagian tubuh yang digigit. Hal ini agar racun tak menyebar ke seluruh tubuh. Semakin banyak bergerak, semakin cepat racun menyebar.

"Bisa pakai imobilisasi untuk mengurangi gerakan, itu standar WHO. Setelah itu segera ke rumah sakit terdekat," ujar dia.

Iin mengaku berkali-kali digigit ular berbisa. Namun ia mengaku bersyukur bisa selamat. Ia mengingatkan para pencinta ular, terutama yang berbisa agar menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.

5. Koleksi ular unik king kobra merah asal Sumatera

Tips Mengatasi Teror Kobra Menurut Kolektor Ular dari PurwokertoRudal Afgani

Iin sendiri memiliki ratusan ular di rumahnya. Satu di antaranya Si Merah, ular king kobra berwarna merah cerah. Si Merah tergolong unik karena pada umumnya king kobra berwarna hitam atau cokelat gelap. "Itu king kobra dari Sumatera," kata Iin, Selasa (17/12).

Iin mengaku menghabiskan ratusan tikus untuk pakan ular peliharaannya. Satu ekor tikus harganya Rp4 ribu.

Ia juga membeli lusinan daging ayam segar untuk memenuhi kebutuhan ular pyton sepanjang hampir 7 meter. Ia mengatakan sekali makan, ular raksasa ini bisa bertahan selama dua minggu.

“Untuk king kobra karena kanibal, memakan sesama ular, ya dikasih ular yang lebih kecil,”ujar dia.

Iin mengenal dunia ular sejak remaja. Ular pertama yang ia pelihara adalah ular sawah. Ia mengatakan ketertarikan pada ular muncul begitu saja. "Itu naluri, seperti panggilan," kata dia.

Panggilan itu membuat Iin menjadi satu dari dua perempuan penggemar ular king kobra di Indonesia. Satu perempuan penakluk king kobra lain ialah Elisa Salim dari Medan, Sumatera Utara. Hal ini diungkapkan Panji, ahli ular, dalam video blognya di YouTube.

Baca Juga: Masuk Penghujan, Warga Salatiga Diteror Kawanan Ular yang Masuk Rumah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya