Moeldoko: PB Djarum Bukan Eksploitasi Anak, Melainkan Kemampuannya

Dididik agar jadi atlet berprestasi

Kudus, IDN Times - Audisi umum bulu tangkis yang digelar Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum Kudus, Jawa Tengah tidak mengandung unsur eksploitasi terhadap anak. Yang dieksploitasi justru kemampuan anak untuk bisa menjadi atlet dan meraih juara di cabang olahraga bulu tangkis.

1. Tidak ada eksploitasi anak di PB Djarum

Moeldoko: PB Djarum Bukan Eksploitasi Anak, Melainkan KemampuannyaANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Hal itu disampikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko saat mengunjungi langsung PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Moeldoko sengaja melihat secara dekat dan mengecek satu-per satu apakah ada unsur eksploitasi terhadap anak.

Hasilnya, Moeldoko menilai memang tidak ada eksploitasi anak dalam audisi bulu tangkis tersebut.

"Tidak ada pemanfaatan dari sisi apa pun. Justru yang terjadi di PB Djarum bagaimana mengeskploitasi kemampuan mereka untuk bisa mendapatkan juara di bidang bulu tangkis," katanya di sela-sela kunjungannya di PB Djarum, seperti dikutip IDN Times dari Antara, Jumat (13/9).

Baca Juga: Polemik dengan PB Djarum, KPAI Bantah Terima Suntikan Dana Asing

2. Perihal logo adalah sebuah persepsi

Moeldoko: PB Djarum Bukan Eksploitasi Anak, Melainkan KemampuannyaANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Lebih lanjut, Moeldoko menyatakan bahwa untuk menjadi seorang juara bulu tangkis memang tidak bisa latihan lembek-lembek, melainkan harus latihan keras dan disiplin.

"Saya juga sudah bertanya langsung kepada sejumlah atlet, ternyata mereka merasa senang dan bangga karena bagian dari impiannya bisa terwujud setelah bisa bergabung dengan PB Djarum," ujarnya.

Ihwal tulisan PB Djarum di kaos peserta audisi adalah rokok, Moeldoko berpandangan bahwa itu sebuah persepsi. Sebab kenyataannya saat ini banyak program yayasan serupa yang bertujuan untuk kegiatan sosial.

3. Tidak membela atau memihak PB Djarum

Moeldoko: PB Djarum Bukan Eksploitasi Anak, Melainkan KemampuannyaANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Moeldoko menambahkan semua kegiatan Djarum Foundation adalah bagian dari upaya pemerintah dalam mempersiapkan diri membangun talenta manajemen strategis atau manajamen talenta nasional yang saat ini disiapkan oleh KSP dan Bappenas.

"Ternyata Djarum sudah melakukan itu. Untuk itulah kami mengirim tim untuk melakukan pengukuran, untuk lebih banyak belajar di sini," jelas Moeldoko.

Moeldoko menegaskan bahwa dirinya tidak membela atau berpihak kepada PB Djarum, melainkan membela impian anak-anak menjadi juara, yang mana hal itu tidak boleh dipatahkan oleh siapa pun.

Oleh karenanya, audisi umum bulu tangkis PB Djarum tetap dilanjutkan, termasuk tahun 2020 harus tetap dilanjutkan.

4. Audisi umum 2020 tetap berjalan

Moeldoko: PB Djarum Bukan Eksploitasi Anak, Melainkan KemampuannyaANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Mengenai protes Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya, Staf Kepresidenan juga telah mengundangnya untuk diajak bicara secara baik-baik serta meluruskan definisi eksploitasi yang benar.

"Jangan membuat sesuatu yang membingungkan banyak orang," terangnya.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rosimin menyebut kedatangan Moeldoko sebagai bentuk dukungan sangat besar untuk PB Djarum dan memiliki makna yang mendalam. Mengenai audisi umum bulu tangkis pada 2020, Yoppi menyatakan siap.

"PB Djarum siap melanjutkan pembinaan agar superior di bidang bulu tangkis," ucapnya.

Baca Juga: Polemik PB Djarum vs KPAI, Ini Jalan Tengah dari Kemenpora

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya