Jadi Sekjen Perempuan Pertama PSSI, Ini 7 Fakta Ratu Tisha Destria
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu lalu PSSI telah memilih Ratu Tisha Destria sebagai sekjen baru untuk periode jabatan 2017-2020. Di sini Ratu menggantikan Ade Wellington yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Terpilihnya Ratu sempat jadi perbincangan hangat karena ia menjadi Sekjen PSSI perempuan pertama sepanjang sejarah. Dan tentunya bukan tanpa alasan PSSI memilih Ratu untuk duduk di kursi Sekjen. Ratu Tisha Destria sendiri tenyata bukan nama baru dalam dunia persepakbolaan. Penasaran dengan sekjen cantik tersebut? Yuk simak fakta-faktanya berikut.
1. Tertarik sepakbola sejak bangku SMA.
Saat SMA, Tisha terlibat dalam membangun tim sepak bola sekolahnya dan sekaligus menjabat sebagai manajer. Ia semakin tertarik dengan sepak bola setelah mengikuti pertukaran antarbudaya AFS di Leipzig Jerman, di mana masyarakat lokal sangat menyukai sepak bola dan ia juga sempat belajar manajemen olahraga di sana.
2. Merupakan lulusan Matematika ITB.
Tisha memilih jurusan Matematika karena Tisha yakin dengan pilihannya tersebut dan juga tahu bahwa angka-angka berhubungan dengan olahraga, khususnya sepak bola. Tisha lulus pada tahun 2008 dan langsung menerima tawaran bekerja pada jasa perminyakan Schlumberger, namun keluar 4 tahun kemudian dan lebih memilih fokus untuk membesarkan labBola.
3. Pernah menjadi Manajer Tim PS ITB.
Tidak hanya menjadi manajer yang hanya mengurusi persiapan bertanding, Tisha juga menyusun data klub, jadwal latihan, serta kalender pertandingan dari klubnya hingga tim PS ITB sempat mendapatkan promosi ke divisi utama.
4. Co-Founder LabBola.
Editor’s picks
Saat akhir masa kuliah, Tisha dan teman-temannya membangun bisnis LabBola yang bergerak di bidang statistik olahraga khususnya sepak bola. LabBola menawarkan jasa penyediaan data statistik performa tim di mana data tersebut bisa digunakan untuk membantu tim mengajukan proposal kepada sponsor.
5. Lulusan FIFA Master 2013.
Dari 6400 pendaftar, Tisha berhasil menjadi salah satu dari 28 peserta yang diterima dan berhasil meraih gelar Master of Art serta meraih peringkat ke-7 dari 28 siswa. Program FIFA Master sendiri diselenggarakan oleh International Centre for Sports Studies yang menggandeng beberapa universitas dan mempelajari tentang Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga.
6. Menjadi Direktur Kompetisi dan Regulasi PT Gelora Trisula Semesta.
Pada 2016 lalu, PT Gelora Trisula Semesta menjadi operator turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) yang menjadikan Tisha sebagai Direktur Kompetisi dan Regulasi pada acara tersebut. Peran besar Tisha dalam melahirkan konsep TSC ini membuat Tisha mudah mendapat kepercayaan dan hormat dari anggota asosiasi provinsi dan pengurus klub Tanah Air.
7. Menguasai lima bahasa asing.
Tak cuma jago berhitung, Tisha pun memiliki kemampuan lima bahasa selain Bahasa Indonesia, yaitu Bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Belanda dan Italia, sesuai dengan kriteria yang diungkapkan oleh Ketum PSSI.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.