TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Risiko Menggunakan Laptop dengan Body Tipis, Benarkah Lebih Ringkih?

Laptop dengan body tipis mulai diganderungi banyak orang

ilustrasi laptop (pexels.com/Craig Dennis)

Penggunaan laptop memang menjadi hal yang sangat umum bagi banyak orang karena memang dianggap mampu menunjang kebutuhan pekerjaan dengan lebih efektif.

Memang ada beragam jenis laptop yang banyak di pasaran, namun seiring berjalannya waktu ternyata laptop sudah mulai mengalami perubahan pada bodynya karena sudah tampak lebih tipis dan ramping.

Sebetulnya menggunakan laptop dengan body yang tipis menjadi pilihan yang cukup menarik, namun hal ini juga tidak terlepas dengan berbagai risiko yang mungkin dimilikinya. Oleh sebab itu, ada beberapa risiko berikut ini yang mungkin akan terjadi jika kamu menggunakan laptop dengan body yang tipis.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Laptop di Bawah Rp3 Juta, Cocok Untuk Anak Sekolah

1. Cenderung ringkih

ilustrasi laptop (pexels.com/pixabay)

Tidak dapat dimungkiri bahwa laptop dengan body yang tipis memang biasanya sangat rentan sekali dengan ketahanan fisiknya. Bukan tidak mungkin jika ketahanan fisik pada laptop yang tipis cenderung lebih rendah, sehingga rentan mengalami adanya kerusakan, retakan, hingga goresan jika memang tidak sengaja terjatuh atau tertekan.

Semestinya kamu dapat bisa benar-benar cermat dalam menjaga kondisi laptop dengan baik untuk mencegah risiko ringkih yang mungkin dialami. Jangan sampai laptopmu mudah sekali mengalami kerusakan akibat tidak dijaga dengan seksama.

2. Mudah mengalami overheating

ilustrasi laptop (pexels.com/Pixabay)

Laptop dengan body yang tipis ternyata juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi overheating. Ternyata kondisi overheating ini bisa diakibatkan karena memang body laptop yang terlalu tipis biasanya memiliki sistem pendinginan yang juga jauh lebih terbatas.

Jika penggunaan laptop dilakukan dalam intensitas yang cukup tinggi, maka penumpukan panas dalam laptop tidak bisa keluar dengan baik, sehingga pada akhirnya menyebabkan risiko overheating. Oleh sebab itu, jika memang laptopmu dinilai tidak memiliki sistem pendingin yang baik akibat bodynya terlalu slim, maka sebaiknya hindari penggunaan dengan intensitas yang terlalu lama.

3. Jumlah port yang terbatas

ilustrasi flashdisk (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu harus tahu bahwa laptop dengan ukuran yang tipis ternyata memiliki konektivitas yang jauh lebih terbatas. Sebetulnya konektivitas ini berkaitan dengan jumlah dan juga jenis port yang mungkin tersedia pada laptop milikmu.

Jika kamu membeli laptop dengan desain yang terlalu tipis, maka jumlah port yang dimiliki juga akan sangat terbatas, termasuk pula dengan jenis yang tersedia. Oleh sebab itu, kamu jadi tidak bisa mencolokkan terlalu banyak flashdisk akibat keterbatasan port yang dimiliki laptop tersebut.

4. Daya tahan baterai terbatas

ilustrasi laptop (pexels.com/Nao Triponez)

Berbicara mengenai daya tahan baterai ternyata cukup pengaruhi terhadap body yang dimiliki oleh laptop tersebut. Ternyata memang body laptop yang terlalu tipis bisa menjadi salah satu penyebab mengapa daya tahan baterainya cukup terbatas akibat ukuran baterai yang juga sangat minimalis.

Mungkin saja daya tahan baterai pada laptop yang tipis cenderung lebih pendek, sehingga kamu tidak bisa menggunakan laptop tersebut dengan intensitas yang terlalu lama. Mungkin akan berbeda jika dibandingkan dengan laptop yang memiliki body tebal karena ketahanan baterainya akan cenderung lebih lama, namun hal ini kembali lagi pada jenis atau seri dari masing-masing laptop.

Verified Writer

Marcel Arumi

Tetap semangat dan jangan menyerah!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya