Siswa di Jateng Dijanjikan Kuota Internet Rp100 Ribu Oleh Diknas

Untuk dukung sistem belajar online di masa pandemik COVID-19

Semarang, IDN Times - Sejumlah sekolah di daerah pedalaman Jawa Tengah kedapatan tak bisa menyelenggarakan sistem pembelajaran online bagi para siswanya yang diliburkan selama pandemik virus Corona (COVID-19).

1. Sistem belajar online tidak bisa diterapkan 100 persen

Siswa di Jateng Dijanjikan Kuota Internet Rp100 Ribu Oleh DiknasIlustrasi Belajar Online di rumah (VOI)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jumeri mengungkapkan hambatan yang ada pada sekolah-sekolah di pedalaman saat ini ialah minimnya akses internet di tiap daerah.

"Kita terus terang saja gak bisa memberlakukan belajar online sampai 100 persen. Soalnya banyak kendala di lapangan. Terutama banyak sekolah negeri di daerah pedalaman gak bisa mengakses internet. Kan di sekolah-sekolah pelosok desa kebanyakan lokasinya di blank spot," kata Jumeri saat berbincang dengan IDN Times melalui sambungan telepon, Jumat (24/4).

Baca Juga: Biar Gak Boros, 7 Tips untuk Hemat Paket Internet Saat WFH

2. Tidak semua siswa punya android. Para guru juga tidak semuanya paham

Siswa di Jateng Dijanjikan Kuota Internet Rp100 Ribu Oleh Diknasbusinessinsider.sg

Jumeri menyebut bila tak semua siswa sekolah negeri punya handphone android. Menurutnya persoalan tersebut sangat kompleks mengingat tak semua orang tua siswa bisa membeli android.

Selain itu, pemahaman pembelajaran online di kalangan para guru juga belum merata. "Gak semua anak punya android. Kalau di desa mereka biasanya pinjam ke teman-temannya. Gurunya juga tidak semuanya paham," akunya.

3. Orang tua siswa protes kuota internetnya jadi boros

Siswa di Jateng Dijanjikan Kuota Internet Rp100 Ribu Oleh Diknaspinterest.com

Diakuinya bahwa selama ini pihaknya kerap mendapat protes dari kalangan orang tua siswa. Para orang tua keberatan dengan belajar online yang diberikan kepada anak-anaknya.

"Orangtuanya pada protes karena kuota internetnya kan terbatas kalau dipakai buat online terus-menerus. Akhirnya mereka melayangkan keberatan ke kita kalau sistem yang kayak gitu malah bikin boros," kata Jumeri.

Untuk menyiasati masalah tersebut, pihaknya sudah menginstruksikan kepada semua sekolah negeri untuk menggunakan dana BOS agar dapat dipakai untuk membeli kuota internet bagi siswanya.

4. Kepala Disdik Jateng: Nanti tiap anak dikirimi pulsa Rp30 sampai Rp100 ribu

Siswa di Jateng Dijanjikan Kuota Internet Rp100 Ribu Oleh DiknasNPR

Pemberian dana BOS, ia bilang berbeda-beda sesuai kemampuan tiap sekolah. Hal itu merujuk dari Surat Edaran Kemendikbud dan Dikti terkait penggunaan BOS untuk mendukung belajar online.

"Pencarian BOS-nya diprioritaskan buat anak yang tidak mampu. Nantinya setiap anak dikirimi pulsa dari sekolahnya. Ada yang Rp30 ribu, Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Sesuai kemampuan mereka masing-masing," ujarnya.

"Kita sudah minta sekolah alokasikan dana BOS buat pembelajaran online. Dana BOS ada di sekolah bulan ini sudah bisa digunakan sesuai kebutuhan dan ketersediaan dananya dikelola oleh masing-masing sekolah. Itu bisa diambilkan dari uang bahan praktek yang tidak terpakai bisa untuk mendukung belajar daring," tutur Jumeri.

Baca Juga: Temuan Ombudsman Protokol Kesehatan di 16 RS Rujukan di Jateng Rawan 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya