Tutup Like dan Views, Penjual Jasa Instagram Turun Omzet
Perubahan algoritma pengaruhi pendapatan dan konsumen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Platform media sosial Instagram baru-baru ini membuat kebijakan baru. Mereka akan melakukan uji coba penghapusan jumlah likes (disukai) dan views (dilihat) dalam setiap unggahan foto dan video. Kebijakan tersebut akan diterapkan di tujuh negara. Di antaranya untuk Australia, Brazil, Kanada, Irlandia, Italia, Jepang dan Selandia Baru.
Indonesia tidak masuk dalam daftar negara untuk penerapan penghapusan likes dan views. Namun sejumlah pelaku jasa Instagram Tanah Air merasakan adanya penurunan omzet sekaligus konsumen lantaran perubahan algoritma.
Baca Juga: 13 Foto Editan Pasangan Seleb ‘Menua Bersama’ yang Ramai di Instagram
1. Berhenti menjual layanan
Penjual jasa Instagram untuk layanan tambah like dan follow saat ini tengah dirundung sepinya pembeli. Omzet mereka menurun drastis, pasca perubahan algoritma yang dilakukan oleh Instagram.
Bahkan tidak sedikit pula penjual layanan tersebut berhenti untuk menjual jasa tambah like dan follower (pengikut).
"Sekarang like sudah tidak berpengaruh. Sementara kebutuhan konsumen (pengguna) ingin bisa like dan menjadi top posting (unggahan teratas). Sebagian (penjual) saat ini stop (berhenti melayani) dulu (untuk layanan tambah like dan follower). Termasuk saya," kata penjual jasa Instagram, Rommy Irawan saat dihubungi IDN Times secara khusus, Rabu (24/7).
Baca Juga: 7 Akun Instagram dengan Followers Instagram Terbanyak Tahun 2019