TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Waktu yang Tepat untuk Mengganti Sikat Gigi, Jangan Abaikan!

Sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali

ilustrasi sikat gigi (pexels.com/Sarah Chai)

Intinya Sih...

  • Sikat gigi perlu diganti setiap tiga bulan sekali
  • Bulu sikat yang rusak mengurangi efektifitas pembersihan gigi
  • Kebersihan peralatan sangat penting untuk mencegah infeksi mulut

Sikat gigi merupakan alat pembersih mulut yang sangat familier bagi kita. Alat ini berbentuk sederhana, terdiri dari bulu-bulu sikat yang tertanam pada sebuah gagang. Fungsinya adalah untuk membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan serta plak. Hampir setiap rumah tangga pasti memiliki peralatan kebersihan ini.

Namun, penggunaan sikat gigi yang terus-menerus dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan kerusakan pada bulu-bulunya. Saat itulah kita perlu mengganti sikat gigi dengan yang baru. Tidak hanya itu, ada beberapa penyebab lain yang dapat menjadi indikator bahwa sikat gigi sudah saatnya diganti.

Oleh karena itu, penting untuk jeli mengamati kondisi sikat gigi milikmu agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga.

1. Bulu sikat tampak melengkung dan bercabang

Untuk menjaga kesehatan mulut, tidak hanya kondisi gigi dan mulut yang perlu diperhatikan, namun juga kebersihan alat pembersihnya. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang terus menggunakan sikat gigi meskipun sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Padahal, kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah serius pada kesehatan mulut, seperti kerusakan pada lapisan enamel gigi.

Salah satu indikator bahwa sikat gigi perlu diganti adalah ketika bulu-bulu sikat terlihat melengkung dan bercabang. Kondisi ini tidak hanya membuat proses pembersihan gigi menjadi kurang nyaman, tetapi juga mengurangi efektifitasnya dalam menghilangkan sisa-sisa makanan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk segera mengganti sikat gigi dengan yang baru apabila sudah muncul tanda-tanda kerusakan seperti ini.

2. Muncul bau tidak sedap pada bulu sikat

Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya melibatkan kebiasaan menggosok gigi secara rutin, namun juga memperhatikan kondisi alat yang digunakan. Seringkali, kita masih menggunakan sikat gigi yang sudah tidak layak pakai, bahkan ketika bulu-bulunya sudah terlihat rusak, bercabang, melengkung, atau terbuka. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika dibiarkan.

Selain kerusakan fisik, bau tidak sedap pada bulu sikat juga menjadi indikasi bahwa sikat gigi tersebut harus segera diganti. Bau ini umumnya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berkembang biak di lingkungan yang lembap pada bulu sikat. Jika digunakan terus-menerus, mikroorganisme ini dapat berpindah ke dalam rongga mulut dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi dan gusi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Merek Kaca Mulut, Harga Murah, Kualitas Tinggi! 

3. Telah digunakan selama tiga bulan

Sikat gigi yang digunakan dalam jangka waktu yang lama secara alami akan mengalami kerusakan. Beberapa tanda kerusakan pada bulu sikat gigi antara lain adalah bulu yang menggelembung, bercabang, dan melebar. Kondisi ini akan mengurangi efektifitas sikat gigi dalam membersihkan permukaan gigi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengganti sikat gigi secara berkala.

Berdasarkan rekomendasi dari American Dental Association (ADA), sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali. Pada jangka waktu tersebut, bulu sikat biasanya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Bulu sikat yang rusak tidak optimal dalam membersihkan sisa-sisa makanan dan plak. Untuk menjaga kesehatan mulut, sebaiknya ganti sikat gigimu dengan yang baru setelah melewati masa penggunaan tiga bulan.

4. Setelah sembuh dari sakit

Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah masalah seperti gigi berlubang dan penumpukan kotoran. Selain menjaga kebersihan mulut, kita juga perlu memperhatikan kebersihan peralatan yang digunakan. Meskipun sikat gigi belum tampak rusak, ada waktu-waktu tertentu di mana kita perlu menggantinya.

Salah satu waktu yang tepat untuk mengganti sikat gigi adalah setelah sembuh dari sakit, terutama yang berhubungan dengan mulut. Penggunaan sikat gigi yang sama setelah sakit berisiko menyebabkan infeksi berulang karena adanya mikroorganisme yang menempel pada bulu sikat. Oleh karena itu, mengganti sikat gigi dengan yang baru setelah sakit adalah langkah yang tepat.

Verified Writer

Fauzan Fadhilah

IG: @fadhi_lahfauzan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya