TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Efektif Atasi Burnout Buat Kamu dan Perusahaan, Kerja Nyaman!

Suarakan keluhan "penyakit" pikiranmu, guys

pexels.com/mikoto

Burnout atau stres tingkat tinggi sering melanda saat pandemik COVID-19. Terutama bagi pekerja yang dituntut harus work from home (WFH). Seolah-olah bekerja dari rumah tidak ada batasan waktu kapan berhenti dan kapan harus istirahat ditambah dengan tingkat kesulitan membangi waktu dengan keluarga.

Kondisi tersebut berdampak pada psikis atau kesehatan mental sehingga mudah menjadi stres berat, frustasi, kurang motivasi, dan mudah merasa lelah dalam menyelesaikan pekerjaan. Ujung-ujungnya kepikiran, jika sampai hasil kinerja tidak sesuai ekspektasi, bisa berujung pada pemotongan gaji, pemecatan, dan tertinggal sama teman kerja.

Salah satu psikolog dari aplikasi konseling online Riliv, Prita Yulia Maharani menyebut burnout dapat mengganggu ketenangan emosional. Oleh karena itu perlu mengubah cara kerja menjadi lebih sehingga seberat apa pun pekerjaan yang diberikan bisa diselesaikan dengan baik. Simak 5 cara efektif mengatasi burnout yang bisa diterapkan buat perusahaan atau kamu yang lagi bekerja pada masa pandemik COVID-19. Keep reading!

1. Memahami pengaruh negatif dari burnout

Ilustrasi burnout (dok. Riliv Psikologi Indonesia)

Memberikan usulan kepada manajer mengenai cara mengatur stres dan perasaan letih saat bekerja. Lokakarya bisa menjadi ide yang tepat. Program tersebut dinilai memberikan wawasan untuk mengatasi burnout.

Baca Juga: 5 Tips Cara Redakan Batuk Setelah Sembuh dari COVID-19, Slow But Sure!

2. Mengubah jam kerja

pexels.com/@snapwire

Perhatikan ulang jam kerja di kantor. Jika kamu masuk kerja jam 8 pagi, tetapi masih belum diizinkan pulang jam 9 malam, maka bicarakan sama atasan. 

Beri tahu penyesuaian biaya dan dampak burnout. Produktivitas internal perusahaan dapat menurun jika dampak burnout mengganggu ketahanan kerja.

3. Memperbaiki budaya kerja

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

pexels.com/@energepic-com-27411

Mencegah burnout sebenarnya cukup mudah dilakukan. Budaya kerja perusahaan yang transparan, atasan selalu mengapresiasi usaha karyawan, dan memperhatikan work life balance lebih meningkatkan kesejahteraan karyawan. Sehingga keinginan kamu untuk resign semakin berkurang.

4. Adakan partnership untuk program kesehatan mental

pexels.com/@snapwire

Lakukan diskusi dengan atasan untuk menyampaikan kritik dan saran terhadap beban kerja. Stres berat menjadi masalah kesehatan mental yang sering dihadapi karyawan.

Perusahaan bisa mengadakan program kesehatan mental dengan partnership. Ada beragam layanan mulai dari asesmen kesehatan mental, self help content, sampai konseling dengan psikolog berpengalaman dan profesional yang dapat diperoleh hanya dalam satu akses.

Baca Juga: 5 Manfaat Ampuh Meditasi Pernapasan, Gak Cuma Sekadar Duduk Diam!

Berita Terkini Lainnya