TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Anak Kecanduan Gawai Dirawat di RSJ Semarang, Kenali Ciri-cirinya

Jangan malu untuk membawa ke RSJ

Pixabay.com/Ongchinonn

Semarang, IDN Times - Delapan anak berusia antara 7-15 tahun yang terindikasi kecanduan gawai harus menjalani peraatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Bocah-bocah tersebut terpaksa menjalani perawatan karena dari perilaku yang diperlihatkan mereka kecanduan memainkan game di gadget atau gawai.

Baca Juga: Kecanduan Game Akut, Tiga Bocah Berusia 9 Tahun Dirawat di RSJ Amino

1. Kebanyakan anak yang dirawat karena kecanduan game online

Pixabay.com/GemmaMM

Psikolog RSJD Amino Gondohutomo menyebutkan delapan anak tersebut dirawat karena terindikasi kecanduan bermain game online di gawai.

"Kebanyakan kecanduan gawai karena gim daring (game online)," kata Psikolog Klinis RSJD Amino Gondohutomo Sri Mulyani di Semarang, Kamis, (31/10) seperti dilansir dari Antara.

Kedelapan anak yang terindikasi kecanduan bermain gawai ini merupakan pelajar yang masih duduk di kelas 4 SD hingga SMP.

Sri Mulyani mengatakan kedelapan anak tersebut harus dirawat dan menjalani terapi karena kondisi kejiwaannya. Anak-anak tersebut marah ketika gawai diambil, mereka juga sudah tidak bisa diajak komunikasi karena sibuk dengan gawainya.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Kecanduan Game Pada Anak, Tak Mesti Dirawat di RSJ

2. Ciri-ciri anak kecanduan bermain gawai

Steve Cutts
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Sri Mulyani juga membeberkan beberapa ciri umum anak-anak yang kecanduan gawai. Ciri yang terlihat antara lain lupa belajar, lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR), bangun selalu kesiangan, sering membolos sekolah, kemudian tidak mau lepas dari gawai, dan marah ketika gawai diambil.

"Mengganggu aktifitas sehari-hari, kalau sudah sampai adiksi (candu) harus segera diobati. Kondisinya sudah tidak bisa diberitahu, mau tidak mau harus dengan obat untuk menenangkan," ujarnya.

Selain obat, kata dia, ada terapi perilaku dan pemeriksaan kondisi selama 21 hari.

Baca Juga: Kecanduan Game, Orangtua Keluhkan Bobot Anaknya Menyusut Drastis

Berita Terkini Lainnya