Kecanduan Game, Orangtua Keluhkan Bobot Anaknya Menyusut Drastis

Bentuk badannya juga berubah

Semarang, IDN Times - Hobi bermain game yang dilakukan anak-anak di masa kini telah membuat para orangtua was-was. Psikolog RS Santo Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengungkapkan akhir-akhir ini banyak orangtua yang datang berkonsultasi lantaran mengeluhkan perkembangan buah hatinya bermasalah sejak bersentuhan dengan gadget.

"Sebagian yang berkonsultasi kemari karena prestasi belajar anaknya menurun setelah diberi gadget. Yang datang mereka yang punya anak seusia SD. Ada ibu-ibu datang dengan perasaan resah karena dulunya biar gak rewel, anaknya dikasih gadget yang ada game-nya. Begitu dilihat perkembangannya kok malah banyak yang bermasalah. Ada juga yang putus asa lalu dimasukkan ke pesantren," ujar Probo saat dikontak IDN Times, Selasa (23/7).

1. Kecanduan game membuat aktivitas sosial anak menjadi buruk

Kecanduan Game, Orangtua Keluhkan Bobot Anaknya Menyusut Drastisdailyconversions.com

Ia menyatakan, anak-anak yang kecanduan game membuat aktifitas sosialnya menjadi jelek. Si anak, kata Probo menjadi gagap sosial. Kemudian lambat lain gampang tersinggung, bertindak arogan. Bahkan ia menemukan posisi badan anak yang kecanduan game menjadi melengkung dan mempengaruhi gerak tubuhnya.

2. Ada juga anak yang bobotnya menyusut karena pilih nge-game ketimbang makan

Kecanduan Game, Orangtua Keluhkan Bobot Anaknya Menyusut DrastisUnsplash/happyveganfit

Selain itu, keluhan lain yang muncul adalah prestasi anaknya turun dan mengakibatkan tidak naik kelas.

"Kondisi paling parah, ya dia gak mau sekolah. Dia jadi agresif. Tidak mau belajar. Gak mau makan. Mirisnya lagi, saya sempat menangani anak yang badannya sangat kurus karena saat di rumah setiap hari ngegame tanpa mau makan apapun. Bobotnya jadi turun drastis," terangnya.

Dalam sebulan anak-anak yang dibawa konsultasi kepada pihaknya bertambah banyak. Kurang lebih sekitar 20 orang. Rata-rata mereka berusia 6-15 tahun.

"Game yang paling banyak dimainkan itu ya yang petualang. Sampe anaknya linglung juga banyak," tuturnya.

Baca Juga: Kecanduan Game, Puluhan Anak di Semarang Alami Gangguan Mental

3. Segelintir orangtua salah asuh pada anaknya

Kecanduan Game, Orangtua Keluhkan Bobot Anaknya Menyusut Drastistnwdcn.com

Pihaknya menyayangkan adanya segelintir orangtua yang salah asuh terhadap anaknya. Di tengah kesibukan yang padat, orangtua seringkali memberikan handphonenya kepada si anak untuk dibuat nge-game.

"Jadi, saran saya boleh pegang hape tapi maksimal dua jam. Selanjutnya, setiap anak diajari untuk membuat jadwal main, kapan dia harus nonton televisi dan berapa lama dia harus ngobrol-ngobrol sama ayah ibunya. Itu tampaknya akan efektif mengurangi kecanduan game. Tentunya orangtua harus belajar mendisiplinkan anaknya lagi," cetusnya.

4. Jumlah anak yang rawat jalan di RSJ Amino Gondkhutomo meningkat belakangan ini

Kecanduan Game, Orangtua Keluhkan Bobot Anaknya Menyusut Drastismymilk.com

Sedangkan, menurut Kepala Unit Pelayanan Instalasi Psikiatrik (UPIP) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, Arif Nugroho, saat ini jumlah anak yang menjalani rawat jalan di rumah sakitnya cenderung meningkat. Penyebabnya, multilevel. 

Namun, diakuinya peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada anak-anak yang mengalami gangguan mental akibat kebanyakan nge-game. 

"Yang rawat jalan anak-anak sangat banyak di sini. Saya tidak bisa menghitung pastinya berapa, tapi memang penyakitnya multilevel. Mulai down, gangguan mental stadium ringan sampai adanya keluhan tidak bisa lepas dari gadget-nya," katanya.

Baca Juga: Tanpa Perlakuan Khusus, Pasien di RSJ Menur Juga Menggunakan Hak Pilih

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya