Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan antara Solo dan Surakarta? Atau mungkin bingung dengan hubungan antara Solo Baru dan Kartasura?
Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang, terutama pendatang baru di Kota Bengawan, sering merasa kebingungan dengan berbagai nama yang digunakan untuk merujuk pada wilayah yang sama.
1. Solo dan Surakarta: dua nama, satu kota
Keraton Surakarta (instagram.com/mandagabriella) Solo dan Surakarta sebenarnya merujuk pada kota yang sama. Surakarta adalah nama resmi administratif, sementara Solo adalah nama populer yang sering digunakan dalam konteks bisnis dan pariwisata. Ini mirip dengan hubungan antara Yogyakarta dan Jogja.
Asal-usul nama tersebut berakar pada sejarah. Setelah peristiwa "Geger Pecinan" yang menghancurkan Kasunanan Kartasura, Pakubuwono II memindahkan ibukota ke desa Sala. Desa tersebut kemudian diberi nama resmi "Surakarta Hadiningrat". Tetapi, nama "Solo" tetap populer di kalangan masyarakat dan kolonial Belanda.
Meski secara resmi merujuk pada area yang sama, beberapa orang memaknai Solo dan Surakarta secara berbeda:
- Solo sering diartikan hanya sebagai kota
- Surakarta kadang dimaknai lebih luas, mencakup wilayah eks-Karesidenan Surakarta atau "Subosukawonosraten" (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten).
Baca Juga: Kelana Kafe Solo, Kafe Kekinian yang Ramah Lingkungan
2. Ini perbedaan Kartasura dan Solo Baru
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Yang ini berbeda lagi. Ya, Kartasura dan Solo Baru.
Kartasura adalah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki nilai historis tinggi. Sebelum pindah ke Solo, Kartasura merupakan ibukota Kerajaan Mataram. Peristiwa "Geger Pecinan" yang menghancurkan Keraton Kartasura menjadi titik balik perpindahan pusat kerajaan ke Solo.
Kalau Solo Baru adalah kawasan pengembangan bisnis dan permukiman modern yang terletak di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Meski secara administratif bukan bagian dari Kota Surakarta, penggunaan nama "Solo" dalam "Solo Baru" menunjukkan keterkaitan erat dengan Kota Solo, baik secara geografis maupun ekonomi.