Rawan Diselewengkan, Millennial Diminta Laporkan Korupsi di 3 Sektor Ini
Mahasiswa harus berani laporkan dugaan korupsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong para Millennial untuk terlibat aktif melakukan pencegahan tindak pidana korupsi yang berkembang di tengah masyarakat.
Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengungkapkan keberanian generasi Millennial saat ini sangat diperlukan supaya dapat mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya mengantisipasi korupsi di berbagai sektor publik.
"Anak-anak muda yang sekarang menjadi mahasiswa sebisa mungkin ikut andil mencegah korupsi. Dengan melibatkan anak muda, maka gerakan pemberantasan korupsi menjadi lebih efektif dan jadi efek jera bagi para pelakunya," kata Pahala, tatkala menggelar diskusi daring memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang digelar oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Kamis (3/12/2020).
Baca Juga: COVID-19 Jateng Tinggi, Luhut ke Ganjar: Perbanyak Fasilitas Isolasi
1. Para Millennial harus berani laporkan dugaan korupsi di pasar dan proyek irigasi
Ia menyatakan peran serta para Millennial bisa ditunjukan dengan mengamati proyek-proyek pembangunan yang rentan disalahgunakan. Pahala menyebut kerawanan korupsi saat ini muncul di proyek pembangunan pasar tradisional, pembuatan saluran irigasi atau gorong-gorong serta kegiatan penyaluran dana BOS.
Di sektor pasar tradisional, lanjutnya mahasiswa bisa mengamati bestek dan setiap sudut pembangunan pasar yang dianggap kurang tepat.
"Mahasiswa harus mulai mengasah instingnya, mesti kritis menyoroti pembangunan di daerahnya. Kalau menemukan pembangunan pasar, ya bisa dilihat kenapa lapaknya dibuat kecil-kecil, apakah sesuai dengan kondisi para pedagang," ujarnya.
"Misalnya kalau lihat selokan yang baru dibikin, bisa dicermati apa lebarnya lebih sempit. Atau kondisinya lebih pendek dari jalan raya. Dana BOS juga bisa. Untuk dana desa juga bisa dilihat perkembangannya kayak apa, yang sudah bagus bisa diapresiasi," tambahnya.
Baca Juga: Penambahan COVID-19 Jateng Tertinggi di Indonesia, Ini Komentar Ganjar