Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Gedung yang menerapkan desain yang berkelanjutan dapat menghemat energi hingga 40 persen.
Para ahli mengatakan gedung yang menerapkan desain sustainable diyakini dapat menghemat energi hingga 40 persen lebih banyak dibandingkan dengan properti tradisional.
Baca Juga: 9 Cara Mendekorasi Dinding Polos Menjadi Nyentrik Tanpa Cat, Modern!
1. Pentingnya membuat desain bangunan yang berkelanjutan
Gedung berdesain berkelanjutan menurut para ahli juga bisa meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi CO2. Selain itu, material rendah karbon pada bangunan ramah lingkungan ini telah terbukti dapat mengurangi emisi bangunan hingga 30 persen.
Yudhy Aryanto, Country Commercial Head, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), “Pada sektor properti, desain berkelanjutan semakin penting. Kita perlu mencari cara untuk memperpanjang masa pakai produk dan menghindari penipisan sumber daya alam. Hal ini dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan, sehingga meningkatkan kinerja bangunan," katanya melalui rilis resmi yang diterima IDN Times Jateng.
2. Atasi peningkatan suhu di perkotaan
ilustrasi Bumi (freepik.com/rawpixel.com) Aspek keberlanjutan juga mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan terkait seperti Ikatan Arsitek Indonesia dan Himpunan Interior Designer Indonesia. Mereka menyebutkan pentingnya aspek keberlanjutan dalam desain bangunan. Edukasi mengenai pemilihan material yang berkelanjutan baik kepada sesama rekan arsitek, interior desainer maupun pelanggan industri dan bisnis juga dilakukan secara konsisten.
Doti Windajani Principal Quadratua Indonesia/ Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia Jakarta, mengatakan, Saat ini pemanasan global semakin serius dan hal ini mempengaruhi suhu di kota-kota termasuk di Jakarta, perlu adanya inovasi merancang gedung dan bangunan yang nyaman untuk ditinggali.
"Fenomena ini dikenal sebagai urban heat island yang merupakan fenomena peningkatan suhu udara di wilayah perkotaan. Untuk mengatasi peningkatan suhu ini, diperlukan partisipasi dan kerja sama dari seluruh pihak terkait. Kami para arsitek perlu senantiasa berinovasi dalam merancang gedung dan bangunan yang berkelanjutan sehingga mendukung terciptanya kota layak huni.” kata Doti.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Pahami jenis material yang digunakan
Gedung YG Entertainment. (Google Review/YG Entertainment) Ranu Scarvia Principal GMDI/ Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia Jakartamenambahkan merancang interior bangunan perlu memahami jenis material, rancangan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan yang paling penting aspek keberlanjutannya.
“Merancang interior bangunan dilakukan dengan seksama, termasuk memahami jenis material yang akan digunakan, perilaku orang di dalamnya serta memenuhi kenyamanan penghuninya. Memperhatikan suhu dalam ruangan, tingkat keterangan dalam ruangan dari sinar lampu maupun sinar matahari yang masuk, dan tingkat kebisingan dalam ruangan akan mempengaruhi kualitas hidup dan kinerja para penghuninya. Merancang interior bangunan juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan seperti pemilihan material atau cat untuk interior yang berkelanjutan dan meningkatkan kenyamanan.” kata Ranu.
PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), produsen cat Dulux Professional, terus mendukung penerapan desain berkelanjutan dalam pembangunan atau renovasi properti residensial, properti komersial, dan fasilitas umum di Indonesia melalui Dulux Professional talk show. Talk show ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi para profesional, seperti arsitek dan desainer interior, mengenai pentingnya desain yang berkelanjutan dan menciptakan bangunan yang ramah lingkungan.
Baca Juga: 5 Inspirasi Desain Ruang Kerja, Sederhana Namun Tetap Menawan
