TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Anak saat Berteman, Jangan Diulangi!

Anak juga bisa melakukan kesalahan saat berteman

ilustrasi anak-anak (unsplash.com/MI PHAM)

Intinya Sih...

  • Anak perlu dipandu untuk memilih teman dengan selektif sesuai karakternya agar terhindar dari konflik dan pertengkaran yang tidak perlu.
  • Orangtua harus mengawasi arus pertemanan anak karena anak sering tidak paham dampak negatif dari lingkungan pertemanannya.
  • Penting bagi anak untuk belajar memiliki empati dan mengontrol sikap egois saat berteman agar proses interaksi berjalan dengan baik.

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang sudah pasti sangat bergantung terhadap satu sama lain. Biasanya pola sosial yang dimiliki oleh manusia sudah dimulai sejak kecil, sebab dimulai dari pertemanan yang dilakukan terhadap satu sama lain dan terbentuklah keakraban yang dimiliki.

Sayangnya anak-anak seringkali belum memahami bagaimana caranya untuk berteman dengan baik dan saling memperlakukan satu sama lain melalui cara-cara yang tepat. Bahkan, beberapa kesalahan berikut ini juga sering sekali dilakukan oleh anak pada saat berteman, sehingga justru menimbulkan rasa tidak nyaman jika terus dilakukan.

1. Tidak selektif memilih teman

ilustrasi pergaulan anak (unsplash.com/Robert Collins)

Anak-anak biasanya belum memahami betapa pentingnya bersikap selektif pada saat memilih teman. Apalagi biasanya setiap anak pasti memiliki karakter yang berbeda orang tua tidak bisa memaksakan anak untuk selalu akrab dengan semua anak, sebab perbedaan karakter yang mungkin saja dimiliki.

Biasanya anak-anak yang tidak selektif dalam memilih teman justru bisa berpotensi mengalami ketidakcocokan atau bahkan pertengkaran dengan teman sebayanya. Oleh sebab itu, orangtua memiliki peran penting untuk turut mengajarkan anak bagaimana caranya agar bisa lebih selektif dalam memilih teman, sehingga nantinya anak tetap bisa bersosialisasi dengan nyaman dan tidak sampai mudah bertengkar satu sama lain.

Baca Juga: 6 Keuntungan Ketika Orangtua Bisa Membuat Anak-anak Kompak Rukun

2. Mengikuti arus pertemanan

ilustrasi anak remaja (unsplash.com/Vince Fleming)

Jika orangtua menganggap bahwa pertemanan yang dimiliki anak selama ini wajar-wajar saja, maka ternyata anggapan ini keliru. Alasannya bukan hanya orang dewasa saja yang memiliki arus pertemanan negatif, sebab arus pertemanan yang seperti ini biasanya sudah ada bahkan sejak masih kecil dan bisa diakibatkan karena beragam macam faktor yang berbeda.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Anak sering kali tidak paham dengan arus pertemanan yang dimilikinya, bahkan jika ternyata arus tersebut memuat hal-hal yang negatif sekali pun. Orangtua harus bisa membimbing anak agar tidak sampai mudah mengikuti arus pertemanan yang negatif, sehingga nantinya anak tidak akan memperoleh dampak dan pengaruh yang buruk untuk tumbuh kembangnya nanti.

3. Kurang empati dalam berinteraksi

ilustrasi anak marah (pexels.com/RDNE Stock project)

Empati menjadi satu hal yang ternyata dibutuhkan oleh anak sejak kecil dan biasanya orangtua merupakan sosok yang harus mengajarkan hal tersebut. Banyak anak yang ternyata tidak memiliki empati selama proses interaksinya dengan teman-teman sebaya, sehingga hal ini menimbulkan adanya perselisihan apabila anak melakukan sesuatu yang dianggap kurang tepat terhadap temannya.

Sebetulnya kurang empati yang dimiliki anak bisa menjadi sinyal negatif karena anak akan sulit merasa peduli dengan teman sebayanya, bahkan tidak ragu untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Oleh sebab itu, sejak kecil semestinya anak harus dilatih nagaimana caranya memiliki empati yang baik agar proses interaksi dengan teman sebayanya pun bisa berjalan dengan lancar.

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Senang menulis dan berbagi pengetahuan dengan banyak orang.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya