TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

14 Kutipan RA Kartini, Motivasi dan Penyemangat Raih Cita-cita Tinggi

Kutipan diambil dari buku ‘’Habis Gelap Terbitlah Terang’’

ilustrasi RA Kartini (freepik.com/freepik)

Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April selalu membawa refleksi terhadap perjuangan pahlawan perempuan nasional Raden Ajeng (RA) Kartini. Perempuan kelahiran Jepara, 21 April 1879 itu selama hidupnya berupaya memperjuangkan kesetaraan gender dan emansipasi perempuan.

Perjuangan RA Kartini hingga sekarang dapat dipelajari melalui buku yang ditulisnya berjudul ‘’Habis Gelap Terbitlah Terang’’. Para perempuan generasi muda masa kini pun tetap bisa memaknai perjuangan RA Kartini melalui kutipan-kutipan dalam buku tersebut.

Seperti apa pesan moral dari pahlawan perempuan yang wafat di Rembang, 17 September 1904 itu. Berikut 14 kutipan yang bisa menjadi pelajaran, motivasi, dan semangat untuk meraih cita-cita tinggi.

1. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.

ilustrasi RA Kartini (Feeepik.com/freepik)

2. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

alharaki.sch.id

3. Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.

Ilustrasi meraih mimpi. (Pinterest)

Baca Juga: Inspirasi dari Ika Yudha, Penggagas Sedekah Sampah Tukar Sembako

4. Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.

Ucapan hari Kartini. (freepik.com/freepik)

5. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.

ilustrasi takut gagal (pexels.com/Anna Shvets)

6. Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung.

Pexels.com

7. Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain? Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

ilustrasi kemenangan setelah berjuang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

8. Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbulah angan–angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah.

Ilustrasi orang berangan-angan (pexels.com/Mart Production)

Baca Juga: Hari Kartini, Selvi Ananda Beri Pesan Ke 50 Perempuan Mandiri di Solo

9. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.

pexels

10. Hormati segala yang hidup, hak-haknya, juga perasaannya.

ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/vadimkaipov)

11. Tidak menjadi soal bagaimana caranya mengabdi kepada kebaikan, asalkan baik saja.

ilustrasi kebersamaan berbagi kebaikan (pexels.com/Alena Darmel)

12. Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga sebagai pendidik budi pekerti.

ilustrasi interaksi antara guru dan murid (pexels.com/RDNE Stock project)

13. Dalam tangan anaklah terletak masa depan dan dalam tangan ibulah tergenggam anak yang merupakan masa depan itu.

ilustrasi ibu dan anak berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)
Berita Terkini Lainnya