Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Kota Semarang memiliki daya tarik baru, yakni Microlibrary Warak Kayu. Salah satu area publik yang dibangun di tepi Kali Semarang ruang Jalan Dr Soetomo itu memiliki keunikan, karena dibangun dengan menggunakan material fabrikasi limbah kayu.
Baca Juga: Objek Wisata di Semarang Belum Bisa Buka Jika Tidak Ada Rekomendasi
1. Semarang miliki perpustakaan dari limbah kayu
Microlibrary Warak Kayu Semarang. Dok. Pemkot Semarang Bangunan yang berfungsi sebagai perpustakaan umum itu didesain dengan sistem konstruksi Zollinger. Sehingga, menjadikan bentuknya menyerupai sisik kulit Warak yang merupakan hewan mitologi khas Kota Semarang.
Kemudian, desain microlibrary itu juga dirancang agar bangunan dapat tetap sejuk tanpa perlu menggunakan pendingin ruangan (AC).
Desain Microlibrary Warak Kayu sendiri sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Semarang dalam menerapkan konsep bangunan eco green dalam fasilitas publik yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah.
2. Pembangunan microlibrary merupakan kolaborasi dari berbagai pihak
Adapun, pembangunan dari perpustakaan tersebut merupakan kolaborasi dari berbagai elemen, yaitu SHAU Indonesia sebagai arsitektur bangunan, PT Kayu Lapis Indonesia memasok kayu-kayu hasil olahan limbah pabrik yang sudah tidak terpakai. Lalu, Pemerintah Kota Semarang menyediakan lahan dan perusahaan swasta menanggung biaya pembangunan.
Daya tarik baru ini pun juga baru-baru ini berhasil menyabet penghargaan menjadi desain perpustakaan terbaik pada ajang arsitektur internasional Architizer A+ Awards 2020.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Microlibrary Warak Kayu berhasil menyisihkan berbagai desain perpustakaan dari berbagai negara, antara lain Rural Library di Zhejiang (Tiongkok), Architecture Library di Bangkok, (Thailand), Hunters Point Library New York (Amerika), dan Billie Jean King Main Library di California (Amerika).
3. Microlibrary Warak Kayu raih penghargaan desain terbaik di ajang internasional
Photo by semarangexplore via Instagram Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya turut berbangga Microlibrary Warak Kayu menyabet penghargaan tingkat internasional. ‘’Ini merupakan keberhasilan bersama dari berbagai elemen yang berkolaborasi membangun, serta masyarakat yang ikut memilih melalui vote,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2020).
Hendi sapaan akrab wali kota menerangkan, sebagai pemerintah daerah pihaknya berperan dalam penyediaan lahan pembangunan microlibrary yang letaknya sangat strategis di pusat Kota Semarang.
“Pemerintah Kota Semarang diminta untuk menyediakan tempat atau lahan minimal seluas 300 meter persegi. Kebetulan kami sedang mengembangkan sebuah wilayah di daerah Semarang Selatan yang sekarang terkenal dengan sebutan Kampung Pelangi. Hal itu kami sampaikan kepada arsitek dan desain. Ternyata semua setuju,” terangnya.
Baca Juga: Maaf! Tidak Ada Lomba-lomba 17 Agustus di Semarang karena Virus Corona