TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bosan Belajar Online, Ratusan Anak  Latihan Menari di Sobokarti Semarang

Peminat latihan menari di Gedung Sobokarti meningkat

Sejumlah anak perempuan saat latihan menari di Gedung Sobokarti Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Masa pandemik COVID-19 yang telah berlangsung selama setahun terakhir dimanfaatkan oleh anak-anak di Kota Semarang dengan mengalihkan kegiatannya di bidang kesenian. Salah satu kegiatan yang mereka tekuni saat ini yaitu berlatih menari di Gedung Perkumpulan Sobokarti, Jalan Dr Cipto, Kota Semarang. 

Baca Juga: Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 Buah

1. Anak-anak yang bosan belajar online milih ikut latihan menari

Seorang guru tari menunjukan siswanya yang sedang berlatih gerakan dasar tarian Semarangan. IDN Times/Fariz Fardianto

Dyamil Sutrisno, Ketua Perkumpulan Sobokarti mengungkapkan selama pandemik COVID-19, antusias anak-anak untuk berlatih menari di pendopo Sobokarti justru semakin meningkat. Sebab, selama ini banyak anak-anak yang merasa jenuh saat menghabiskan waktu dengan belajar online di rumah. 

"Karena anak-anak kepengin mengisi waktu luang ditambah lagi bosan di rumah hanya untuk belajar online, maka peminat latihan menari di sini malah tambah banyak. Sekarang ada 100 orang lebih yang ikut latihan tari yang terbagi setiap dua jam sekali," aku Sutrisno kepada IDN Times, Senin (1/3/2021). 

2. Ragam tarian tradisional diajarkan di Gedung Sobokarti

Anak sekolah memilih menghabiskan waktu luangnya dengan latihan menari untuk mengusir bosan saat pandemik. IDN Times/Fariz Fardianto
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ia mengatakan banyaknya peserta yang ikut latihan menari karena sejumlah sanggar yang ada di Semarang memilih tutup sementara selama pandemik. "Rata-rata pada bilang milih latiha ke Sobokarti soalnya kami bisa menerapkan protokol kesehatan yang bagus," ujarnya. 

Beragam tarian yang diajarkan di Sobokarti antara lain tarian Gambyong Pangkur, Gambyong Parianom, Serimpi, Tari Semarangan. Jumlah pesertanya pun mulai dari usia 5 tahun sampai dewasa. 

Di samping itu, pihaknya juga masih rutin menggelar beragam kegiatan mulai sesi latihan dalang setiap pukul 16.00-18.00 WIB sore, kemudian wayang kulit, karawitan, sesi pranoto coro serta sinden. 


"Waktu pandemik COVID-19 saat ini kita tetap latihan terus. Mulai mendalang, sinden, karawitan dan tarian tradisional. Dalang yang latihan ada delapan orang, karawitan ada 30 orang," paparnya. 

Baca Juga: Setahun Pandemik, Sudah 23.990 Warga Semarang Terinfeksi COVID-19 

Berita Terkini Lainnya