Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 Buah

Durian emas konon usianya sudah seabad

Berlokasi di tepi Jalan Raya Kuncen, Bubagan, Kecamatan Mijen Semarang, aroma durian langsung menyeruak tatkala IDN Times menyambangi rumah Mohammad Kholil.

Siang itu Kholil sedang sibuk melayani para pelanggannya. Sesekali hidungnya mengendus-endus untuk memilih buah durian yang dicari oleh pelanggannya. 

Sebagai seorang petani durian, ia sudah hapal betul mana durian yang tebal isinya atau yang manis rasanya. Kholil merupakan generasi kedua dari keluarga petani durian yang pertama kali muncul di Mijen. 

Di sela aktivitasnya berdagang, Kholil menunjukan sebuah durian emas kebanggaannya. 

"Durian emasnya sudah mau habis. Disebut durian emas karena warnanya kuning keemasan. Tapi oleh orang Kementerian Pertanian di Jakarta, durian ini dinamain durian Kholil, katanya itu sesuai nama pemiliknya, biar gampang diingat," kata lelaki 55 tahun tersebut, belum lama ini. 

1. Satu pohon durian sekali panen bisa hasilkan 300 buah sekaligus

Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 BuahKebun durian milik Kholil di Bubagan Mijen Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Kholil merasa ada sebuah keunikan tersendiri pada buah durian Kholil miliknya. Sebuah pohon setinggi kurang lebih 30 meter jika sekali panen bisa menghasilkan 300 buah sekaligus. 

Saking istimewanya, katanya sebutir durian  memiliki berat 4,7 kilogram. Semula, neneknya yang pertama kali berjasa menanam pohon durian tersebut. 

Ia mengaku ada sejumlah warga sekitar yang dipekerjakan sebagai tukang panjat pohon durian Kholil. Warga Kampung Kuncen Bubagan pun banyak yang tahu mengenai keberadaan pohon durian Kholil yang tumbuh di tengah kampung. 

"Itu lokasinya di pertigaan pertama dekat masjid. Ada pohon durian, bagian atasnya dipasangi penangkal petir," kata salah seorang warga saat ditemui di pos ronda. 

Baca Juga: Hujan Lebat, Panen Durian Monti Gunungpati Anjlok 70 Persen

2. Durian emas milik Kholil sudah berusia seabad

Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 BuahKholil tampak memilihkan durian bagi pelanggannya. IDN Times/Fariz Fardianto

Seingat Kholil, sang nenek sudah mulai menanam pohon durian Kholil sejak ratusan tahun silam. Karena ketika kampungnya masih berupa hutan belantara dan belum banyak penduduk, keluarganya secara turun temurun mengandalkan mata pencaharian utama sebagai petani durian. 

"Tapi tahun pastinya saya kurang tahu. Cuman dulunya nenek saya yang pertama kali menanam pohon durian di Mijen. Kalau ditarik ke belakang berarti keberadaan durian emas sudah ada selama satu abad," ujarnya. 

Kholil yang mendapat warisan lahan durian seluas 1,5 hektar kini rutin merawat pohon durian Kholil setiap hari. Dalam setahun, masa panen durian Kholil tepat pada bulan November. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ketimbang rasa durian pada umumnya, Kholil bilang durian varietasnya punya citarasa sedikit manis dan legit. Kualitas rasanya yang terjaga sampai sekarang sangat cocok dilidah orang Semarang yang sering berburu durian saat panen raya. 

3. Durian Yuyem juga jadi primadona bagi masyarakat Semarang

Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 BuahKholil saat mengikat durian Yuyem yang dipesan pelanggannya. IDN Times/Fariz Fardianto

Tak cuma itu saja, ada lagi buah durian miliknya yang kerap diburu masyarakat. Yaitu durian Yuyem. Durian Yuyem sangat melegenda lantaran sempat menjuarai kontes durian tingkat kota Semarang pada 2007 silam. 

"Saya namain Yuyem karena kepengin mengabadikan nama ibu saya. Kalau orang desa kan nyebut mbak dengan nama Yu, jadi Yu Yem. Maka durian yang juara kontes antar kota saya namai Durian Yuyem," ujar bapak dua anak ini.

Salah satu warga yang rutin berburu durian Yuyem adalah Imam Suroso. Ia saban tahun rela menempuh perjalanan satu jam dari rumahnya di Krapyak, Semarang Barat demi mencicipi nikmatnya rasa durian Yuyem. 

Ia merasa sangat cocok dengan durian Yuyem karena rasa manisnya yang kuat tidak membuat eneg.

"Setiap tahun pasti ke sini. Soalnya sudah cocok sama rasanya. Kalau dimakan pokoknya manisnya mantep, jadinya sering ketagihan. Walau harganya lumayan mahal tapi sepadan sama kualitasnya," kata Imam yang datang membeli durian seorang diri. 

4. Durian Kholil dijual seharga Rp80 ribu. Untuk durian Yuyem Rp100 ribu per kilo

Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 BuahKholil dan istrinya sibuk melayani pembeli yang berdatangan saat musim durian awal 2021. IDN Times/Fariz Fardianto

Jika durian Kholil dibanderol seharga Rp80 ribu, untuk durian Yuyem harganya Rp100 ribu per kilogram. Kedua jenis durian ini, kata Kholil, saling melengkapi lantaran masa panennya yang hampir bersamaan.

"Kalau durian Kholil masa panennya sampai Desember. Yang Yuyem baru panen Januari sampai Februari. Jadi orang kalau kehabisan durian Kholil pasti larinya ke Yuyem," akunya. 

5. Kholil punya 15 jenis durian. Namun omzetnya turun saat pandemik

Usia 100 Tahun, Durian Emas Kholil di Semarang Sekali Panen 300 BuahDurian Kholil dan Yuyem sangat melegenda di Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Saat ini total ada 15 jenis durian yang tumbuh di lahan kebunnya. Meski begitu, cuaca ekstrem yang melanda Semarang akhir-akhir ini sangat mempengaruhi jumlah durian yang dipanen. Ketika situasi normal sekali panen ia bisa mendapatkan 400 buah, kini jumlahnya berkurang jadi 300 buah. 

Hal itu juga membuat omzet penjualan durian merosot sampai 40 persen. "Yang sering panen ya durian Kholil sama Yuyem yang pohonnya sudah besar-besar. Kalau varietas lainnya masih kecil. Tapi karena kondisinya pandemik dan curah hujan yang sangat lebat jelas mempengaruhi omzetnya. Kira-kira ada penurunan sampai 40 persen," pungkasnya. 

Baca Juga: Resep Es Ketan Durian Kurma, Minuman Segar yang Juga Mengenyangkan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya