TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Natal saat Pandemik, Umat Katolik Semarang Lebih Khidmat Berdoa

Jumlah jemaat Gereja Karangpanas dibatasi

pexels.com/ Pixabay

Semarang, IDN Times - Hari Raya Natal telah tiba. Tahun ini, perayaan Natal sedikit berbeda ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Tak lain karena dalam masa pandemik COVID-19, pelaksanaan ibadah misa Natal di dalam gereja harus diubah total.

Kondisi tersebut sangat terasa saat menjelang ibadah misa malam Natal di Kota Semarang. Sejumlah umat Katolik setempat mengakui berbagai macam pembatasan membuat jumlah umat yang akan beribadah misa menjadi berkurang drastis. 

Baca Juga: Gereja Katedral Semarang Adakan Misa Natal Tatap Muka saat COVID-19

1. Kehadiran umat Gereja Karangpanas dibatasi dengan ketat

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Jovita Nugroho, seorang jemaat Gereja Paroki Santo Athanasius Agung Karangpanas Semarang mengatakan dengan adanya pembatasan dari pihak gerejanya, maka nantinya yang boleh mengikuti misa offline pada puncak perayaan Natal, Jumat (25/12/2020) terdapat 16 orang untuk masing-masing setiap lingkungan.

"Sekarang ada prokes (protokol kesehatan) ketat. Setiap lingkungan dibatasi 16 orang untuk merayakan Natal di gereja. Itu dibagi beberapa sesi untuk perayaan Natal," akunya saat berbincang dengan IDN Times melalui WhatsApp, Kamis (24/12/2020).

2. Umat Katolik berusia 70 tahun ke atas dilarang misa ke gereja

telegraph.co.uk

Vita, panggilan akrabnya memilih ikut misa Natal pada Jumat pagi. Ia akan mengajak serta kedua putri kesayanganya untuk ikut ibadah misa di Gereja Karangpanas tepat pukul 09.00 WIB pagi.

Agar dapat ikut misa pun bukan perkara yang mudah bagi Vita dan buah hatinya. Karena pihak gereja sebelumnya sudah melakukan berbagai upaya pembatasan terutama mendata jemaatnya sesuai kelompok usia.

Vita bilang dengan protokol kesehatan yang ketat, maka para jemaat yang berusia 70 tahun keatas dilarang hadir di dalam gereja. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Umur 70 tahun ke atas tidak boleh misa di gereja. Mereka ikutnya misa secara online. Kalau kita yang hadir di gereja sudah diminta menerapkan prokes. Mulai memakai masker, cuci tangan sebelum masuk gereja, juga wajib social distancing," kata wanita yang tinggal di Jalan Karangbendo, Jatingaleh tersebut. 

3. Kedua tangan jemaat akan dibasuh memakai cairan antiseptik sebelum menerima hosti

Ilustrasi Misa Online (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Ketika proses sakramen, romo Gereja Karangpanas akan menyemprotkan cairan antiseptik ke tangan jemaat terlebih dahulu sebelum membagikan roti hosti. "Saat maju menerima hosti, tangan umat akan disemprot pake hand sanitizer," jelasnya.

Menurutnya meski perayaan Natal di tengah suasana pandemik kurang semarak, namun dirinya merasa suasananya akan lebih khidmat dari kondisi biasanya. 

"Besok saya akan misa bersama dua anak perempuan saya. Kalau dilihat memang suasana pandemik ini jadi kurang semarak, tapi justru lebih khidmat dalam berdoa. Yang penting kita semua memanjatkan doa semoga masa pandemik segera cepat berlalu," ujar Vita.

Baca Juga: Ibadah Natal, Gereja Katolik di Jateng Wajibkan Umat Swab, Rapid Tes

Berita Terkini Lainnya