TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ulama Sufi Sebut Masyarakat Maroko dan Indonesia Ramah dan Toleran

Maroko dan Indonesia didorong jaga perdamaian dunia

Seminar kebangsaan yang dihadiri Dubes Maroko untuk Indonesia, Ulama Sufi asal Maroko dan Rektor Unnes yang disiarkan via YouTube milik kampus Unnes. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Sebagai negara yang dihuni mayoritas penduduk Muslim, Kerajaan Maroko dengan Indonesia memiliki sejumlah kemiripan. Menurut seorang ulama sufi Maroko, Syeikh Dr Aziz El Kobaithi Idrisi Hasan, Maroko dan Indonesia mempunyai perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi umat beragama serta menonjolkan sikap keramahtamahan pada kaum non-muslim. 

"Terdapat tiga kesamaan Islam Indonesia dan Maroko, yakni dalam mementingkan Fiqih, Aqidah, dan Tasawuf," ujar Syeikh Aziz dalam seminar kebangsaan yang digelar virtual oleh Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Ada Roti Ular, Ini 8 Dessert Favorit ala Maroko yang Wajib Kamu Cicipi

1. Ulama Sufi ajak perkuat hubungan antar negara untuk promosikan Islam

Unsplash.com/Josh Appel

Oleh sebab itulah, Syeikh Aziz menyampaikan pentingnya umat Muslim di dua negara tersebut untuk menghormati para ulama. Salah satu yang ditekankan dirinya yaitu mesti ada penguatan hubungan birateral agar terjalin soliditas dalam mempromosikan agama Islam.

"Penguatan hubungan antar negara adalah hal yang penting untuk menegaskan peran kedua negara dalam mempromosikan islam yang religius, damai, dan anti ekstemisme," terangnya.

2. Dubes Maroko untuk Indonesia: Maroko dan Indonesia akan jaga perdamaian dunia

(Dok. IDN Times)

Sementara itu, Dubes Maroko untuk Indonesia, H.E. Ouadiâ Benabdellah menambahkan bila negaranya selama ini memiliki sistem demokrasi yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan rakyatnya. 

"Demokrasi di Maroko disesuaikan dengan kombinasi antara agama dan sistem pemerintahan dunia," urainya seraya menambahkan dengan konsep pemerintahan yang ada saat ini, Maroko memiliki sikap kontra radikalisme dan ekstremisme.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Hal ini, katanya juga sesuai dengan apa yang dilakukan bangsa Indonesia yang gencar mempromosikan moderasi dan toleransi agama. 

"Maroko bekerjasama dengan Indonesia sesuai spirit mempererat hubungan antar negara Islam yang menginginkan adanya perdamaian di dunia, terutama di bagi masyarakat Muslim," jelasnya.

3. Indonesia bisa kembangkan persahabatan antar negara Muslim

Ilustrasi peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sedangkan, Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman menyampaikan kampusnya sedang menjalani ikhtiar kolektif untuk mempererat hubungan Indonesia dan Maroko sebagai negara Muslim. 

Ia menjelaskan, sebagai negara penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran strategis dalam mengembangkan persahabatan antar negara Muslim seluruh dunia. "Dunia sedang mengalami konfigurasi kekuatan baru, khususnya dalam bidang ekonomi dan politik, dan ancaman paham radikal juga belum sepenuhnya hilang," bebernya.

"Situasi tersebut juga berimbas dalam kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia. Sesungguhnya kami sebagai sebuah negara bangsa telah memiliki fondasi yang amat kuat yaitu Pancasila. Pancasila adalah fondasi kukuh yang membuat bangsa Indonesia berdiri kukuh, tangguh menghadapi aneka tantangan,” sambungnya.

Baca Juga: Tokoh Sufi Berpengaruh, Habib Luthfi Raih Doktor Honoris Causa Unnes 

Berita Terkini Lainnya