TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Mengapa Kebahagiaan Tidak Bisa Dipaksakan, Murni dari Hati!

Yang namanya kebahagiaan tidak bisa dimanipulasi

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Caroline Veronez)

Kehidupan yang bermakna ditandai dengan kebahagiaan. Setiap orang pasti menginginkan kehidupan sedemikian rupa. Tapi yang kerap terjadi, kamu sering memaksa diri agar terlihat bahagia di depan banyak orang. Atau memaksa diri bahagia karena sudah berhasil mengikuti standar tertentu.

Tapi tidakkah kamu menyadari hal terpenting? Bahagia adalah suasana hati yang tidak bisa dipaksakan. Apalagi kamu mengukur berdasarkan satu standar tertentu. Enam alasan ini bisa menjadi bahan renungan mengapa kebahagiaan tidak bisa dipaksakan.

1. Kebahagiaan bersifat subjektif

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Luis Villasmil)

Bisa dipastikan setiap orang menginginkan kebahagiaan. Sampai-sampai mereka memaksakan diri mengikuti berbagai tuntutan. Padahal yang namanya kebahagiaan itu tidak bisa dipaksakan.

Hal ini tidak terdapat dari kebahagiaan yang bersifat subjektif. Setiap individu memiliki pandangan dan persepsi yang berbeda tentang apa yang membuat mereka bahagia. Definisi kebahagiaan satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamakan.

2. Suasana hati tidak bisa dikelabui

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Sarah brown)

Bagaimana upayamu dalam menciptakan kebahagiaan? Tanpa sadar kamu memaksa diri agar terlihat bahagia di depan banyak orang. Atau kamu mau memenuhi tuntutan mereka agar dicap sebagai orang yang memiliki kehidupan bermakna.

Sadar atau tidak, kebahagiaan adalah suatu persoalan yang tidak bisa dipaksakan. Hal ini berkaitan erat dengan suasana hati yang tidak bisa dikelabui. Karena kebahagiaan merupakan ekspresi murni sehingga mustahil dipalsukan.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Meraih Kesuksesan dalam Karier di Tahun 2024, Meningkat!

3. Kebahagiaan melibatkan proses internal yang kompleks

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Jackson David)

Kebahagiaan memiliki definisi yang luas. Pastinya proses kebahagiaan antara satu orang dengan yang lainnya tidak sama. Menjadi kesalahan besar jika kamu memaksakan kebahagiaan hanya untuk memuaskan perspektif orang lain. Karena sudah jelas jika kebahagiaan adalah suatu hal yang tidak bisa dipaksakan.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Kamu harus paham jika kebahagiaan melibatkan proses internal yang kompleks. Termasuk pengendalian emosi, nilai-nilai, dan persepsi terhadap kehidupan. Faktor ini dapat berbeda-beda untuk setiap individu dan tidak selalu biaa dikendalikan dengan mudah.

4. Memaksakan kebahagiaan justru membuat kamu tertekan

ilustrasi merasa sedih (unsplash.com/Eric Ward)

Mungkin kamu pernah berusaha memaksakan kebahagiaan. Mulai dari mengikuti standar yang di luar batas kemampuan. Sampai memanipulasi gejolak emosi negatif yang dirasakan. Tapi apakah itu bisa menjamin kebahagiaan secara menyeluruh?

Pada faktanya kebahagiaan sama sekali tidak bisa dipaksakan. Semakin kamu menjalaninya dengan cara terpaksa, semakin kamu merasa tertekan. Seolah tidak ada kebahagiaan yang berarti dalam menjalani hidup.

5. Karena kebahagiaan semu tidak akan bertahan lama

ilustrasi shopping (unsplash.com/Freestocks)

Tanpa sadar kamu kerap menjalani kebahagiaan dengan cara terpaksa. Salah satunya larut dalam kebahagiaan semu. Kamu hanya menampilkan kebahagiaan sebagai sikap kepura-puraan. Tapi tidak benar-benar berjalan selaras dengan kehidupan yang sebenarnya.

Di sinilah kamu harus memahami mengapa kebahagiaan tidak bisa dipaksakan. Jawabannya karena kebahagiaan semu tidak akan bertahan lama. Kamu hanya merasa bahagia dalam waktu sebentar. Setelahnya kehidupan kembali terasa hambar.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya