TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Viper Palestina, Reproduksinya Beda dari Viper Lain!

Viper palestina berkembang biak dengan cara bertelur

Viper palestina (inaturalist.org/Lennart Schmid)

Intinya Sih...

  • Viper palestina hidup di wilayah Palestina, Lebanon, Syria, dan Jordan yang gersang dan minim sumber makanan.
  • Gigitan viper palestina dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, nekrosis, sakit kepala, diare, bahkan kematian.
  • Viper palestina merupakan predator penyergap yang beraktivitas di malam hari dan memiliki adaptasi untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya.

Daboia palaestinae atau viper palestina mendapatkan namanya karena ia menghuni wilayah Palestina, lebih tepatnya ular ini dapat ditemukan di wilayah west bank atau tepi barat. Ular yang masuk dalam famili Viperidae ini jadi salah satu dari sedikitnya ular yang bisa ditemukan di wilayah tersebut.

Ular ini juga hidup di daerah yang gersang, panas, dan minim sumber air sehingga ia mengembangkan berbagai adaptasi untuk hidup dalam kondisi ekstrim tersebut. Karena merupakan ular viper tentunya viper palestina punya bisa yang mematikan dan berbahaya bagi manusia. Tak cuma itu, ular ini juga punya beberapa fakta unik yang menjadikannya sangat menarik untuk dibahas secara mendalam!

1. Berkembang biak secara ovipar

Dilansir iNaturalist, viper palestina berbeda dari ular viper lain karena ia bereproduksi dengan cara bertelur atau ovipar. Hal ini menjadi berbeda dan unik karena kebanyakan viper berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar.

Umumnya ular ini akan bertelur pada bulan Agustus dan telur-telur akan menetas sekitar 1,5 sampai 2 bulan kemudian. Setelah menetas anakan ular ini juga tidak akan dirawat oleh induknya. Justru mereka akan langsung bertahan hidup, bersembunyi, dan mencari makan secara mandiri. Dari hal ini dapat terlihat kalau viper palestina bukanlah ibu yang sayang dengan anak-anaknya.

2. Hidup di daerah Palestina dan sekitarnya

Sepertinya namanya, ular ini tentunya hidup di wilayah Palestina dan sekitarnya. Dilansir Animalia, viper ini bisa ditemukan di beberapa negara, seperti Palestina, Lebanon, Syriah, dan Jordania. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang gersang dan minim sumber makanan.

Namun walau hidup di daerah gersang nyatanya viper palestina lebih menyukai daerah yang agak lembab seperti area pertanian, daerah berbatu, padang rumput, dan daerah yang digenangi air. Tapi terkadang ia juga terlihat di daerah yang sangat kering seperti padang pasir atau gurun.

Baca Juga: 5 Reptil yang Kerap Terlihat di Area Waduk, Ada Biawak sampai Ular!

3. Merupakan ular berbisa tinggi dan berbahaya

Sebagai ular viper sudah sewajarnya kalau viper palestina punya bisa yang kuat dan mematikan. Laman WCH Clinical Toxinology menjelaskan kalau gigitan viper palestina dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, nekrosis, sakit kepala, diare, sampai kematian. Bisanya sendiri mengadung beberapa zat berbahaya, seperti neurotoksin, mitotoksin, dan procoagulant. Untungnya saat ini sudah tersedia anti bisa untuk menangani gigitan ular ini.

Namun karena beberapa faktor masih cukup banyak korban tewas akibat gigitan reptil ini. Harga anti bisa yang mahal, minimnya fasilitas kesehatan, penanganan gigitan yang tidak benar, dan aksesbilitas yang sulit jadi bebebrapa faktor yang membuat korban tewas terus berjatuhan. Walau panjang maksimalnya hanya sekitar 80 cm namuan gigitan ular ini sama sekali tidak boleh diremehkan.

4. Tubuhnya dipenuhi warna cokelat dan jingga

Sebagai ular yang hidup di padang pasir dan daerah berbatu viper palestina punya adaptasi yang memudahkannya untuk bersembunyi dan berkamuflase. Tubuhnya didominasi warna cokelat muda, cokelat tua, jingga, krem, hitam, dan putih. Warna-warna tersebut sangat cocok dengan habitat yang ia tinggali. Saat gelap viper palestina akan sulit dideteksi karena warna hitamnya. Sementara itu ia juga bisa bersembunyi di bebatuan, pasir, atau rerumputan kering saat siang hari berkat warna krem, jingga, cokelat, dan putih ya ia miliki.

Tak hanya warnanya, corak tubuh ular ini juga membantunya dalam upaya berkamuflase. Pola garis dan tutul yang hadir dari kepala sampai ekor sangat efektif untuk berkamuflase di bebatuan, rerumputan, daun kering, atau ranting kering. Akhirnya, perpaduan antara warna, corak, dan ukurannya yang kecil membuat ular ini sangat sulit dideteksi entah di malam atau siang hari. Jika tidak teliti tentunya kamu tak akan bisa menemukan ular ini di habitat aslinya.

5. Merupakan predator penyergap yang tidak suka mengejar mangsa

Seperti viper lain ular ini merupakan pemburu yang andal dan bisa memakan berbagai jenis hewan. Hewan pengerat, burung, dan reptil lain jadi makanan utamanya, jelas Mahmiyat.ps. Ia adalah hewan nokturnal yang sering beraktivitas di malam hari. Dengan beraktivitas di malam hari viper palestina tidak akan kepanasan dan akan lebih mudah menangkap mangsa. Tak hanya itu, kebanyakan mangsanya juga lebih aktif di malam hari.

Viper palestina sendiri merupakan predator penyergap yang punya kecenderungan untuk berdiam diri dan menunggu mangsa mendekat. Ia hanya akan diam di sekitar bebatuan atau semak-semak dan saat mangsa mendekat barulah ular ini akan menerkam mangsanya dengan cepat. Bisanya yang kuat dan giginya yang tajam dengan cepat mampu melumpuhkan mangsanya. Setelah mangsa berhenti bergerak barulah ular ini akan menelannya bulat-bulat dengan bantuan taring dan rahangnya yang fleksibel.

Ular viper tidak hanya hidup di daerah tropis yang lembab seperti Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Nyatanya ada beberapa ular seperti viper palestina yang mampu hidup di daerah kering dan minim air. Uniknya, untuk hidup di daerah yang gersang ular ini mengembangkan beberapa adaptasi yang tidak dimiliki ular lain. Beberapa adaptasinya mencakup reproduksi secara ovipar, lebih sering beraktivitas pada malam hari, bisa yang kuat, sampai punya tubuh yang didominasi warna cokelat, hitam, dan jingga.

Baca Juga: 6 Makanan Utama Ular di Alam Liar, Tidak Cuma Burung dan Tikus!

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya