Peneliti Undip Buat Tangan Bionik, Bahannya Eceng Gondok Rawa Pening
Bermanfaat untuk pekerja disabilitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Rifky Ismail terlihat serius membolak-balikan sebuah tangan palsu yang ada di atas mejanya. Beberapa kali ia memencet tombol untuk menunjukan cara kerja tangan palsu buatannya.
Maklum, tangan palsu buatannya memang bukan sembarangan. Ia bersama teman-temannya sesama peneliti dari Center for Bio Mechanics Material Bio Mechantronics and Bio Signal Processing (CBIOM3S) Undip, merancang sebuah tangan palsu bionik yang dapat digerakan melalui sistem Android.
"Sejak 2015 silam kita sudah mulai membuat tangan bionik. Dan tahun ini kita kembangkan lagi dengan model terbaru," kata Rifky kepada IDN Times, di ruang laboratorium tangan bionik, lantai lima Gedung Laboratorium Undip, Tembalang Semarang, Senin (10/2).
Baca Juga: Kekurangan Profesor, Undip Biayai Jurnal Internasional Para Doktor
1. Tangan bionik buatan Rifky dan teman-temannya beratnya mencapai 500 gram
Tangan bionik versi terbaru ini mempunyai bobot lebih ringan sekitar 500-600 gram, ketimbang produk sebelumnya, seberat 900 gram.
Setidaknya dibutuhkan dua kilogram eceng gondok untuk diolah menjadi tangan bionik ini. Termasuk sebagai bahan perekat pada lengan si pengguna. Eceng gondok yang mereka gunakan didapat dari para perajin di Rawa Pening Ambarawa.
"Kita awalnya terpikir kenapa gak sekalian menggunakan eceng gondok sebagai bahan perekat di bagian lengan tangan bionik. Lalu setelah kita olah, ternyata hasilnya cukup bagus. Bobotnya juga tambahan ringan," akunya.
Baca Juga: Inklusif, Ini 7 Negara dengan Teknologi yang Paling Ramah Disabilitas!
Baca Juga: Wah, Tiga Mahasiswa Undip Semarang Ini Bikin 'Sinting'!