TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbaiki Arah Kiblat Saat Gerhana Bulan Total 26 Mei, Begini Caranya 

Ahli falak UIN Walisongo sarankan warga perbaiki arah kiblat

pixabay.com/Free-Photos

Semarang, IDN Times - Fenomena gerhana bulan total atau Super Blood Moon akan terjadi di wilayah Indonesia pada 26 Mei 2021 nanti.

Bagi masyarakat yang tinggal di Kota Semarang, kemunculan gerhana bulan total bisa dimanfaatkan dengan memperbaiki arah kiblat yang ada di setiap masjid, musala maupun rumah.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021, Ini Tempat Terbaik Mengamatinya

1. Ahli falak sarankan warga Semarang perbaiki arah kiblat selama tiga hari

apps.apple.com

Ahli Falak dari UIN Walisongo Semarang, Ahmad Izzudin mengatakan memperbaiki arah kiblat bisa dilakukan dalam rentang waktu tiga hari mulai tanggal 26-28 Mei nanti.

Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, setiap warga bisa mengecek arah kiblatnya pada sore hari.

"Waktu yang ideal untuk memperbaiki arah kiblat di masjid, musala maupun rumah adalah saat sore. Caranya dengan meletakan benda yang berdiri tegak lurus di tanah lapang yang disorot sinar matahari yang maksimal. Kemudian bayangan yang terbentuk dari benda itulah yang dijadikan patokan arah kiblat yang baru. Dan hasilnya hanya bisa muncul dari tanggal 26 Mei sampai 28 Mei. Karena pada jam itu posisi matahari sedang mengarah ke Ka'bah," ungkapnya ketika dikontak IDN Times, Jumat (21/5/2021).

2. Rashdul kiblat jadi cara yang ampuh untuk mengecek akurasi arah kiblat

Pixabay

Ia menyebut metode tersebut dalam ilmu astronomi Islam dikenal dengan nama Rashdul kiblat. Agar hasilnya tepat dan ideal, ia menyarankan kepada warga Semarang untuk memakai akurasi perhitungan jam yang akurat dan memakai permukaan tanah yang benar-benar datar.

Pihaknya saat ini telah mengeluarkan imbauan kepada semua pengurus masjid, musala dan setiap rumah untuk berusaha memperbaiki arah kiblatnya ketika gerhana bulan total muncul tanggal 26 Mei nanti. 

"Tanggal 26 inilah jadi waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk menggunakan Rashdul kiblat dalam menentukan arah kiblat karena caranya sangat efektif dan paling gampang. Apalagi mungkin banyak masjid yang saat dibangun tidak menggunakan patokan arah kiblat sehingga harus ada perbaikan dan pengecekan secara langsung," ujar pria yang jadi dosen ilmu falak di UIN Walisongo tersebut.

Baca Juga: Sudah 29.211 Warga Ber-KTP Semarang Terkena COVID-19 

Berita Terkini Lainnya