TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswa di Jateng Dijanjikan Kuota Internet Rp100 Ribu Oleh Diknas

Untuk dukung sistem belajar online di masa pandemik COVID-19

says.com

Semarang, IDN Times - Sejumlah sekolah di daerah pedalaman Jawa Tengah kedapatan tak bisa menyelenggarakan sistem pembelajaran online bagi para siswanya yang diliburkan selama pandemik virus Corona (COVID-19).

Baca Juga: Biar Gak Boros, 7 Tips untuk Hemat Paket Internet Saat WFH

1. Sistem belajar online tidak bisa diterapkan 100 persen

Ilustrasi Belajar Online di rumah (VOI)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jumeri mengungkapkan hambatan yang ada pada sekolah-sekolah di pedalaman saat ini ialah minimnya akses internet di tiap daerah.

"Kita terus terang saja gak bisa memberlakukan belajar online sampai 100 persen. Soalnya banyak kendala di lapangan. Terutama banyak sekolah negeri di daerah pedalaman gak bisa mengakses internet. Kan di sekolah-sekolah pelosok desa kebanyakan lokasinya di blank spot," kata Jumeri saat berbincang dengan IDN Times melalui sambungan telepon, Jumat (24/4).

2. Tidak semua siswa punya android. Para guru juga tidak semuanya paham

businessinsider.sg

Jumeri menyebut bila tak semua siswa sekolah negeri punya handphone android. Menurutnya persoalan tersebut sangat kompleks mengingat tak semua orang tua siswa bisa membeli android.

Selain itu, pemahaman pembelajaran online di kalangan para guru juga belum merata. "Gak semua anak punya android. Kalau di desa mereka biasanya pinjam ke teman-temannya. Gurunya juga tidak semuanya paham," akunya.

3. Orang tua siswa protes kuota internetnya jadi boros

pinterest.com

Diakuinya bahwa selama ini pihaknya kerap mendapat protes dari kalangan orang tua siswa. Para orang tua keberatan dengan belajar online yang diberikan kepada anak-anaknya.

"Orangtuanya pada protes karena kuota internetnya kan terbatas kalau dipakai buat online terus-menerus. Akhirnya mereka melayangkan keberatan ke kita kalau sistem yang kayak gitu malah bikin boros," kata Jumeri.

Untuk menyiasati masalah tersebut, pihaknya sudah menginstruksikan kepada semua sekolah negeri untuk menggunakan dana BOS agar dapat dipakai untuk membeli kuota internet bagi siswanya.

Baca Juga: Temuan Ombudsman Protokol Kesehatan di 16 RS Rujukan di Jateng Rawan 

Berita Terkini Lainnya