TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Susahnya Developer Game Lokal Lawan Brand Asing: Yang Tertarik Anak Sekolahan

Pengembang game lokal kalah saingan

ilustrasi game online (unsplash/Alex Haney)

Semarang, IDN Times - Di era Millennial, persaingan di segala sektor industri semakin ketat. Tak terkecuali juga di dunia industri game. Sejumlah masyarakat yang paham teknologi pun seakan berlomba-berlomba menciptakan aplikasi game untuk menggaet konsumen dari kalangan millennial. 

Salah satunya dilakukan Afandi Ichan. Ia yang awalnya miris melihat kegiatan pramuka yang mulai dilupakan anak-anak, lambat-laun mulai tergerak membuat sebuah game untuk mengedukasi siswa sekolah.

Game yang ia ciptakan diberi nama Jalan Pramuka. "Awalnya saya lihat di bekas SMP saya, kok yang ikut pramuka sedikit ya. Terus saya coba bikin sebuah game yang bisa membuat orang-orang suka sama kegiatan pramuka lagi. Akhirnya jadilah game jalan pramuka itu. Ini bisa melatih pembelajaran pramuka di rumah secara virtual," ujar Ichan kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Jumat (28/8/2020). 

Baca Juga: Populerkan Pramuka, Tiga Mahasiswa USM Bikin Aplikasi Game Ini

1. Game Jalan Pramuka sempat sabet juara di ITS. Sejauh ini peminatnya sebatas anak sekolahan

IDN Times/Dok FTIK USM

Ia mengaku game jalan pramuka yang dirancang bersama tiga rekannya sempat menyabet juara di ajang kontes game nasional di kampus ITS Surabaya. Ia ingin game miliknya dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah permainan teka teki dan tebak kata. 

Sejak dibuat tahun lalu, katanya game jalan pramuka belum banyak dilirik oleh masyarakat. Meski sudah dipasang di app store, namun jumlah penginstalnya sangat sedikit. 

"Sementara ini belum terlalu prospek. Selain tim kita masih sibuk garap skripsi, juga gak banyak yang download di app store. Yang banyak malah waktu kita share ke anak-anak sekolah. Sudah ada puluhan yang download," kata lulusan Teknik Informatika Universitas Semarang (USM) tersebut.

2. Ichan masih yakin game 2D tetap laris di pasaran

Pexels.com/Joseph Redfield

Meski begitu, ia mengaku masih optimistis melihat perkembangan game 2D masih bisa laku di pasaran. "Kelebihan dari game saya itu kita bisa sekalian mengedukasi anak-anak. Apalagi kita merancangnya sebuah game Pramuka yang ada peramainan baris berbaris," paparnya.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Pemain Toxic Itu Selalu Ada pada Game Online

Berita Terkini Lainnya