TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nestle Bantu Peternak Sapi Perah Tingkatkan Ekonomi

Selama 50 tahun bekerja sama dengan peternak sapi perah

Peternak sapi perah. (Dok/Istimewa)

Intinya Sih...

  • Agribisnis sapi perah di Jawa Timur berkembang sejak 1970, menjadikannya produsen susu terbesar di Indonesia.
  • Nestlé Indonesia berkomitmen pada pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.
  • Pabrik Kejayan dibangun pada 1988 untuk memproses susu segar dari lebih dari 15.000 peternak sapi perah di Jawa Timur.

Surakarta, IDN Times - Agribisnis sapi perah di Jawa Timur berawal dari usaha keluarga sejak masa kolonial, ketika sapi perah jenis Friesian Holstein (FH) diimpor dari Belanda. Kemudian sejak 1970, agribisnis ini berkembang menjadi usaha swasta skala menengah, meskipun hanya terdapat di beberapa wilayah tertentu.

Seiring dengan perkembangan waktu, saat ini Jawa Timur menjadi produsen susu sapi terbesar di Indonesia, dan telah berkontribusi signifikan terhadap industri susu sapi nasional.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi Jawa Timur mencatat produksi susu sapi tahunan sebesar 456,34 ribu ton pada tahun 2021, memperkuat posisinya sebagai produsen susu sapi terbesar secara nasional.

1. Sebagai kebutuhan pasokan susu

Syahrudi, Head of Sustainable Agriculture PT Nestlé Indonesia. (Dok/Istimewa)

Selama lebih dari 50 tahun berdiri di Indonesia, Nestlé Indonesia, salah satu produsen makanan dan minuman terus menunjukkan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Salah satunya ialah inisiatif untuk pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.

Hal ini dilakukan selain upaya pemenuhan kebutuhan pasokan susu segar untuk kegiatan operasional pabrik, tetapi juga sebagai kontribusi untuk membantu pengembangan komunitas peternakan sapi perah rakyat di sekitar wilayah operasional Nestlé untuk lebih tangguh dan makmur.

“Sejalan dengan cara berbisnis yang kami usung yaitu Creating Shared Value, PT Nestlé Indonesia bermitra dengan para peternak sapi perah di Jawa Timur sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, serta mendukung peningkatan perekonomian di daerah. Saat ini, kami turut mendorong mereka untuk mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan sebagai bagian untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang,” kata Head of Sustainable Agriculture PT Nestlé Indonesia, Syahrudi dalam rilis yang diterima oleh IDN Times, Senin (1/7/2024).

Baca Juga: 4 Resep Menu Makan Siang Serba Daging, Empuk dan Bikin Nagih 

2. Kejayan, Jawa Timur memelihara tradisi peternakan sapi perah

Nestlé berkolaborasi dengan peternak-peternak sapi di Jawa Timur untuk meningkatkan komoditas susu sapi perah. (Dok/Istimewa)

Nestlé Indonesia menyadari perlunya lebih banyak dukungan untuk meningkatkan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur. Untuk itu, pada 1985, perusahaan membentuk AgriService, tim khusus yang bertugas mendampingi para peternak untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar mereka. Hal ini menandai perubahan signifikan menuju pendekatan yang lebih kolaboratif, di mana Nestlé secara aktif terlibat dengan komunitas peternak untuk mengatasi kebutuhan dan tantangan spesifik mereka.

Pada 1988, Nestlé Indonesia membangun pabrik baru di Kejayan, Pasuruan. Untuk itu, mitra koperasi susu segar mulai mengirimkan pasokan susu segar ke Pabrik Kejayan.

“Pabrik Kejayan diperuntukkan untuk menghasilkan beberapa produk-produk susu. Tentunya, kami memerlukan bahan baku susu segar yang kami perolah secara lokal dari mitra kami, para peternak sapi perah yang berada di Jawa Timur.” kata Imelda Mayasari, Nestlé Indonesia Factory Manager.

“Dengan menggunakan sumber daya lokal, kami dapat memastikan kualitas dan kesegaran tertinggi untuk produk kami sekaligus mendukung penghidupan para peternak sapi perah di Jawa Timur. Hal ini semakin memperkuat rantai pasokan dan memastikan aliran bahan baku berkualitas tinggi yang stabil," imbuhnya.

Dedikasi perusahaan dalam pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur semakin berkembang dengan dirubahnya nama Agriservice tim menjadi Milk Procurement and Dairy Development (MPDD) pada 2007.

Berfokus pada wilayah unit khusus ini bekerja sama dengan koperasi dan peternak rakyat, memberikan dukungan dan bimbingan secara komprehensif. Saat ini, tim MPDD telah mendampingi lebih dari 15.000 peternak sapi perah di Jawa Timur, dengan serangkaian program antara lain pelatihan praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan, pengoptimalan produktivitas dan kualitas, serta dorongan untuk menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Bantuan dan pelatihan ini sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi menuju sistem pangan regeneratif, yang tidak hanya melindungi tetapi juga memulihkan lingkungan untuk generasi masa depan.

Berita Terkini Lainnya