TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Lactose Intolerance, Gangguan Pencernaan akibat Produk Susu

Yuk, nambah ilmu baru

ilustrasi lactose intolerance (pixabay.com/derneuemann)

Intinya Sih...

  • Lactose intolerance adalah gangguan pencernaan yang membuat tubuh sulit mencerna laktosa, terdapat dalam susu dan produk turunannya.
  • Faktor keturunan dan usia yang semakin tua dapat menyebabkan lactose intolerance, serta kondisi penyakit atau proses medis tertentu.
  • Tidak ada obat untuk menyembuhkan lactose intolerance, solusinya adalah menghindari makanan berlaktosa dan menggantinya dengan alternatif nabati.

Pernah gak sih kamu ketemu orang yang setiap minum susu atau produk turunannya langsung sakit perut bahkan berkali-kali ke toilet? Atau malah kamu sendiri yang sering mengalaminya. Ternyata ini bukan karena penjual susunya kurang bersih atau perut kosong, lho. Bisa jadi ini salah satu tanda bahwa kamu memiliki toleransi terhadap laktosa yang rendah atau biasa dikenal dengan lactose intolerance.

Beberapa orang mungkin bakal berpikir bagaimana mungkin seseorang alergi susu? Padahal dari bayi kita sudah disuguhkan dengan susu mulai dari ASI hingga susu formula. Pada kenyataannya memang ada beberapa orang yang tidak bisa mengonsumsi susu tertentu. Itulah sebabnya kini mulai ada susu formula yang berasal dari kedelai alih-alih susu sapi. Jadi, apakah sebenarnya lactose intolerance itu? Mari kita pelajari dengan perlahan!

1. Pengertian

Lactose intolerance adalah sebuah gangguan pencernaan di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Laktosa sendiri adalah zat gula yang terkandung dalam susu dan produk turunan susu lainnya. Contohnya saja seperti keju, yoghurt, es krim, dan banyak lagi.

Tetapi bukan hanya produk susu turunan yang mengandung laktosa, susu murni dari mamalia seperti susu sapi, kambing, domba terdapat laktosa di dalamnya. Bahkan ASI pun mengandung laktosa di dalamnya. Itulah sebabnya beberapa bayi sengaja diberikan susu formula kedelai karena memang sudah terjadi gejala seperti diare dan muntah.

Baca Juga: 5 Penyakit Akibat Mengonsumsi Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi

2. Penyebab

Muncullah pertanyaan, "Apa sih yang bikin seorang anak memiliki lactose intolerance?". Dilansir Hopkinsmedicine, Lactose intolerance sering terjadi karena faktor keturunan. Kondisi ini juga akan semakin menjadi ketika semakin berumur dikarenakan tubuh akan memproduksi lebih sedikit enzim laktase.

Penyebab lainnya adalah pernah terjadi kecelakaan atau infeksi sehingga usus halus berhenti memproduksi laktase. Hal ini dapat terjadi karena kondisi penyakit Crohn, infeksi bakteri pada usus, penyakit Celiac atau setelah mengalami proses operasi.

Radiasi dan proses kemoterapi juga dapat mempengaruhi usus. Begitu juga dengan bayi yang lahir prematur, beberapa diantaranya lactose intolerance karena sistem pencernaan mereka belum berkembang seutuhnya.

3. Makanan pengganti

Pada praktiknya, belum ditemukan obat untuk mengatasi lactose intolerant secara menyeluruh. Solusinya adalah sebisa mungkin menghindari atau mengganti makanan yang akan dikonsumsi agar tidak muncul gejala penyakit. Paling utama adalah mengganti susu sapi dengan susu berbasis tanaman seperti kedelai, almond, oat atau beras. Untuk makanan turunan seperti es krim, kamu harus pandai-pandai untuk membuat sendiri sorbet dari buah. Bisa juga dengan mencari tempat makan yang biasanya dikhususkan untuk vegan.

Perhatikan untuk melihat komposisi ketika membeli makanan di supermarket dikarenakan bahan susu adalah hal yang paling umum ditemui. Karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda, perhatikan setiap apa yang kamu makan. Bisa saja ketika makan produk tertentu ternyata tubuhmu masih aman, namun produk lain bisa langsung menimbulkan reaksi yang berlebihan. 

Nah, kamu jadi lebih tahu tentang penyakit lactose intolerance. Jika kamu atau orang terdekatmu merasakan gejala seperti diare atau sakit perut setelah mengonsumsi produk susu, cobalah untuk mulai mengganti dengan produk subtitusi lain. Lebih baik jika kamu memeriksakan ke dokter terkait agar diperiksa lebih lanjut. Semoga membantu!

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengetahui Apakah Kamu Terkena Diabetes, Jangan Abaikan!

Verified Writer

Shafira

read and write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya